Upaya Pemerintah Kendalikan Banjir di Jakarta
source : https://www.youtube.com/embed/6risS6TO1Ko
Berita Jakarta kebanjiran sepertinya sudah sesuatu yang menjadi berita “harap maklum” karena hampir setiap tahun terjadi. Berganti Gubernur pun seperti tak menurunkan berita tentang Jakarta kebanjiran. Apalagi sekarang ini sudah mau memasuki musim hujan. Berita-berita tersebut bakal menghiasi media-media nasional. Tapi sebenarnya sudah banyak yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Apa saja yang perlu dilakukan Pemerintah, simak berikut ini.
Kanal Banjir Jakarta
Ini adalah strategi tertua. Tercatat di situs Wikipedia, sejak jaman Belanda, pertama kali dikonsepkan oleh Prof. Ir. Hendrik van Breen pada tahun 1913.Inti konsep Kanal Banjir adalah mengendalikan aliran air dari hulu sungai dengan mengatur volume air yang masuk ke kota Jakarta dan akan membuat beban sungai di utara saluran kolektif lebih terkendali. Kanal tersebut menjadi sistem makro drainase kota yang berfungsi untuk mengurangi genangan air di dalam kota dengan mengalirkannya langsung ke laut.
Kali Malang yang kita kenal, dulu dibangun mulai tahun 1913 oleh pemerintah Belanda untuk menanggulangi banjir di Jakarta. Tahun 2003, sebagai salah satu upaya mengendalikan banjir di seluruh Jakarta adalah membangun Kanal Banjir Timur. Rencana Kanal Banjir Timur ini sebenarnya sudah muncul di Rencana Tata Ruang Jakarta 1985-2005. Kanal Banjir Timur diharapkan dapat mengendalikan banjir di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Baca Lengkap : WFH di Malaysia, Dorong Migrasi Ke Daerah Semi-Perkotaan
Our Agents
Stasiun Pompa
Dikutip dari situs PU.go.id, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan untuk kawasan hilir terdapat pembangunan Stasiun Pompa Ancol-Sentiong untuk mengurangi resiko banjir yang kerap menggenangi 3 kecamatan di Jakarta yakni Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Kemayoran. Fungsi Pompa Ancol-Sentiong digunakan untuk penanganan yang sifatnya emergency, misalnya dilakukan pada Underpass Kemayoran yang sempat tergenang pada awal tahun 2020. Kasus yang mirip ditangani dengan pompa-pompa dan tahun 2021 sudah tidak ada genangan lagi menurut beliau.
Pekerjaan Pembangunan Stasion Pompa Ancol-Sentiong terbagi dalam 3 Zona yakni Zona A berupa pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) sepanjang 272.89 meter sisi kiri (utara), pemancangan CCSP sepanjang 266.41 meter sisi kanan (selatan), dan pengerukan sepanjang 332.89 meter alur sungai. Untuk Zona B berupa rumah pompa dengan pompa banjir tipe submersible sebanyak 5 buah masing-masing berkapasitas 10 m3/detik. Selanjutnya Zona C berupa, pemancangan CCSP sepanjang 653.17 meter sisi kiri (utara), pengerukan sepanjang 257.11 meter alur sungai, dan pemasangan tetrapod di sisi hilir sepanjang 25 meter.
Sodetan
Dikutip dari situs Indonesia.go.id, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane akan memulai lanjutan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek sodetan ini merupakan upaya mengurangi kerentanan terhadap banjir di DKI Jakarta, yang salah satunya disebabkan oleh luapan air Sungai Ciliwung.
Konstruksi sodetan ini berlokasi Kotamadia Jakarta Timur, Kecamatan Jatinegara. Titik awal sodetan Kali Ciliwung ada di Kelurahan Bidara Cina, sedangkan akhir sodetan di Kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Sodetan Sungai Ciliwung ke KBT, terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu inlet, terowongan pembawa, dan outlet.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik.
Baca Lengkap : Turunnya Kasus Corona, Saatnya Memulai Bisnis Penginapan.
Recently Listed Properties
Normalisasi Kali Ciliwung
Dikutip dari situs PU.go.id, normalisasi Kali Ciliwung direncanakan sepanjang 33 km. Saat ini telah mencapai 16 km dan direncanakan pada tahun 2021 akan bertambah sepanjang 1,6 km. Program ini sedang berjalan.
Bendungan Kering
Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun bendungan kering (dry dam). Bendungan ini hanya akan digenangi air pada mnusim hujan saja. Bendungan ini tentu saja untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta khususnya yang melalui kali Ciliwung.
Dua bendungan bakal dibangun di Sukamahi dan di Ciawi, Kabupaten Bogor. Bendungan di Ciawi akan memiliki daya tampung 6,05 juta meter kubik dan luas area genangan 39,40 hektar untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Sukamahi memiliki kemampuan menampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik.
Semoga apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah akan membuat Jakarta bebas banjir dan menjadi lebih baik lagi.
Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kanal_Banjir_Jakarta
- https://pu.go.id/kanal-gallery/399
- https://indonesia.go.id/kategori/editorial/3183/mengendalikan-banjir-di-jakarta
- https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/24/190000521/ini-rencana-induk-pemerintah-kurangi-risiko-banjir-jakarta
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini