Home    Sejarah Awal Desain Interior Minimalis

Sejarah Awal Desain Interior Minimalis

 

Desain interior minimalis selalu menjadi andalan dalam penataan hunian. Apalagi dengan segala keterbatasan yang ada, baik lahan maupun anggaran, pamor desain interior minimalis seakan tak pernah redup. Mengenai praktiknya yang hanya dapat diterapkan pada hunian berukuran kecil,  semakin banyak yang salah menafsirkan pengertian desain interior minimalis di tengah popularitasnya.

Padahal, desain interior minimalis sama sekali tidak menjadikan ukuran sebagai dasar penerapannya tetapi terinspirasi dari sebuah aliran seni bernama minimalisme. Minimalisme dalam berbagai bidang, mulai dari seni rupa, arsitektur, dan desain lebih diadopsi sebagai prinsip ketimbang pencapaian visual.

 

BACA JUGA Cara Simpel Bikin Dinding Yang Instagramable

 

Terlepas dari seberapa luas dan kecil medium yang digunakan, prinsip minimalisme mengedepankan penggunaan komponen esensial demi kepentingan estetika dan fungsi.

Penelusuran pun dimulai melalui pemikiran dan karya yang mempengaruhi aliran minimalisme itu sendiri, ketika berbicara dari mana desain interior minimalis berasal. Di awal abad ke-20, arsitek asal Jerman, Ludwig Mies van der Rohe mempelopori penggunaan prinsip minimalis dalam bidang arsitektur. Desain interior minimalis merupakan aplikasi turunan yang berasal dari arsitektur minimalis.

Penggunaan seperti bentuk-bentuk geometris yang berupa garis dan persegi panjang, dan warna-warna netral menjadi Prinsip minimalis yang diterapkan banyak mengandung unsur-unsur dalam pergerakan seni De Stijl (1917). Van der Rohe kerap mengurangi bentuk dalam massa bangunan dan menggunakan material modern berbahan besi, semen, dan kaca. Selain itu, desain bangunan yang ia rancang tak banyak menampilkan struktur rumit.

 

BACA JUGA Tak Perlu Merasa Terhimpit Menghuni Rumah yang Sempit

 

Hal tersebut diterapkan demi memperoleh desain bangunan yang efisien, namun tetap fungsional dan tampil estetis.

Pertengahan abad ke-20 desain interior minimalis semakin berkembang. Di Eropa pada tahun 1920 berlangsungnya pergerakan seni Bauhaus membuat semakin luas nya pengaruh prinsip minimalis dalam bidang arsitektur, interior, dan seni rupa. Tahun 1960-1970 menandai pergerakan minimalisme menguasai sektor kesenian di Eropa dan Amerika. Istilah “less is more” yang menjadi jargon andalan minimalisme pun mulai dikenal secara luas.

Lantas kesuksesan minimalisme membuatnya menjadi bagian dari prinsip berbudaya dan berkehidupan. Minimalisme dapat aplikatif diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat diterapkan dalam berbagai bidang kesenian dan keilmuan praktis.

Bahkan hasil penelitian yang dilakukan Cedric VanEenoo dari University of Technology Sydney menyebutkan minimalisme memberikan pengaruh kuat terhadap kesejahteraan diri seseorang.

Beberapa waktu lalu, serial bersih-bersih rumah yang dipandu oleh Marie Kondo sempat menarik banyak perhatian. Metode KonMari yang diperkenalkan Kondo menekankan terhadap penggunaan barang yang paling dibutuhkan dan meninggalkan barang yang sudah tidak lagi memberikan nilai terhadap kehidupan. Kondo memang merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam filosofi Zen. Metode tersebut selaras dengan penerapan prinsip minimalisme. Atau seperti Ma yang berarti kekosongan ruang, Seijaku yang merujuk pada keheningan atau ketenangan dan Wabi Sabi yang menyatakan keindahan pada ketidaksempurnaan asalkan terdapat kecukupan.

 

BACA JUGA Yuk Rapikan Rumah Agar Makin Betah

 

Secara prinsip, filosofi inilah yang menjadi salah satu akar dari aliran minimalisme. Pertumbuhan penduduk yang melonjak secara drastis, sekaligus urbanisasi yang berlangsung secara masif di Jepang tahun 1980 direspon perkembangan filosofi Zen.

Perkembangan sektor industri dan teknologi kian mempercepat laju modernisasi. Belum lagi lahan-lahan seketika dipadati perumahan dan gedung-gedung tinggi. Untuk mengatasi carut-marut kehidupan urban modern filosofi Zen hadir sebagai solusi keseimbangan dan simplisitas. Para desainer saat menerapkan desain interior minimalis terpengaruh nilai-nilai yang berusaha dicapai dari filosofi Zen seperti kenyamanan, ketahanan, dan harmonisasi.

Disadur dari Kompas.com dengan Judul asal Asal Muasal Desain Interior Minimalis

 

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

20146Like

Related Articles