Home    Mengenal Lebih Jauh Tentang Bata Ringan

Mengenal Lebih Jauh Tentang Bata Ringan

source : https://www.youtube.com/embed/vAaYgQMIrCo

Teknologi bahan bangunan terus berkembang, sebagai seorang profesional harus selalu meng-update pengetahuan mengenai teknologi bahan bangunan agar dapat mengambil keputusan yang tepat serta dapat terhindar dari keputusan yang buruk. Salah satu teknologi tersebut adalah beton ringan aerasi (Autoclaved Aerated Concrete) atau kerap disebut dengan bata ringan.

 

Sejarah Bata Ringan

Mengutip dari situs PowerblockIndonesia.com, teknologi produksi bahan bangunan yang menggunakan bahan-bahan alam seperti pasir kuarsa dan kapur telah dikenal sejak tahun 1800-an. Dengan adanya sistem tekanan uap air pada perawatannya (steam curing) pada awal tahun 1900-an produksi tersebut meningkat.

 

Baca Lengkap : RUMAH IMPIAN YANG TERJANGKAU – Lyndon at Navapark BSD

 

Ini merupakan starting point Beton Ringan Aerasi / Autoclaved Aerated Concrete (AAC), sebuah material bahan bangunan baru sebagai alternatif untuk mengurangi penggundulan hutan yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1923 di Swedia.

AAC atau bata ringan adalah bahan bangunan yang ringan namun memiliki kekuatan tinggi. Hal ini karena bata ringan diolah dari proses perawatan dengan menggunakan tekanan uap air pada mesin autoclave. Selain itu bata ringan juga memiliki kemampuan insulasi yang sangat baik.

Pori-pori yang tak terhitung jumlahnya dihasilkan dari proses pengembangan. Karakteristik mekanik dan fisik bata ringan yang luar biasa berasal dari keseluruhan dan substansi yang dihasilkan.

 

Bata Ringan Sebagai Pengganti Material Konvensional

Dalam industri konstruksi, bata ringan sangat membantu biaya struktur bangunan lantaran karakteristiknya yang ringan tapi kuat. Bata ringan biasa digunakan dalam pembuatan dinding atau lantai sebagai pengganti bata merah konvensional.

Jika kita membandingkan antara penggunaan bata ringan dengan bata merah konvensional, maka bata ringan memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya :

 

Baca Lengkap : Berapa Batas Maksimal Luas Tanah Yang Boleh Kita Miliki?

Our Agents

 

  1. Karena bata ringan lebih besar ukurannya dibanding dengan ukuran bata merah konvensional, maka penyelesaiannya pun akan lebih hemat dan waktu lebih cepat.
  2. Bahan dasarnya yang terbuat dari semen, bukan seperti bata merah konvensional yang terbuat dari tanah liat, membuat bata ringan bebas lumut, jamur, ngengat, dan tidak mudah keropos, karena
  3. Dinding bata ringan lebih kedap suara, sehingga akan meminimalkan kebisingan.
  4. Tahan api dan tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrim.

Bata ringan memiliki sifat insulator suhu sehingga cocok digunakan untuk pembangunan dengan tuntutan spesifik terhadap insulasi temperature maupun suara seperti sarana olahraga, rumah genset, rumah walet, laboratorium, dll.

Jadi mau pilih mana? Menggunakan bata ringan atau tetap bata merah?

 

 

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

Article

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Average rating:  
 0 reviews
31253Like

Related Articles