Home    Hari Jantung Sedunia

Hari Jantung Sedunia

 

 

Hari Jantung Sedunia diprakarsai oleh Federasi Jantung Dunia dengan mengajak Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNESCO dalam menyiapkan satu hari untuk menciptakan kesadaran populasi dunia akan penyakit jantung. WHO & UNESCO telah setuju untuk mendeklarasikan minggu terakhir di bulan September sejak tahun 2000 sebagai Hari Jantung Sedunia.

 

Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September merupakan dasar untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit kardiovaskular serta membantu melawan dan menurunkan beban penyakit secara global. Bermula dari komitmen pemimpin-pemimpin dunia untuk menurunkan kematian global dari penyakit tidak menular sebesar 25% pada tahun 2025, termasuk di dalamnya penyakit kardiovaskular maka Hari Jantung Sedunia diciptakan.

 

Sekitar 80 persen dari penderita penyakit jantung berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah, angkanya bertambah di kalangan usia produktif. Begitu pula di Indonesia penyakit jantung juga termasuk pembunuh no pertama selain penyakit infeksi.

 

Risiko penyakit jantung dan stroke merupakan kombinasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi, diantaranya hipertensi adalah yang paling utama. Tekanan darah tinggi atau hipertensi saat ini mempengaruhi lebih dari satu milyar orang didunia bahkan pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 1,5 milyar atau satu diantara tiga orang dewasa diatas usia 25 tahun.

 

Dengan menekankan pada bagaimana orang-orang berbagi cerita tentang cara menguatkan atau memberi daya pada jantung masing-masing dan menginspirasikan jutaan orang di seluruh dunia untuk menjaga kesehatan jantung. Karena jantung merupakan pusat dari kesehatan kita, maka sebuah keharusan untuk menjaganya.

 

Sebelum dapat menguatkan jantung kita, ada baiknya kita mengetahui risiko penyakit jantung yang mungkin tak disadari kita miliki. Caranya adalah dengan memperhatikan angka-angka kesehatan pada diri kita. Sejumlah angka-angka kesehatan seperti angka tingkat kolesterol, berat badan serta Indeks Massa Tubuh (BMI), tingkat gula darah dan tekanan darah perlu dikenali supaya kita lebih mengerti bagaimana kondisi tubuh.

 

Berdasarkan data dunia, diketahui bahwa dari kematian akibat penyakit jantung pembuluh darah 60% diantaranya ditemukan mengidap penyakit diabetes. Demikian halnya dengan tekanan darah, karena biasanya tidak terdapat gejala atau tanda sehingga jika dibiarkan tidak terdeteksi akan membahayakan diri Anda pada akhirnya.

 

Selain itu, Anda juga harus mengenal tanda berikut gejala dari serangan jantung karena terbukti 70% kegawatandaruratan jantung dan pernapasan terjadi di rumah ketika anggota keluarga hadir dan dapat menolong korban.

Kemudian setelah mengetahui angka-angka kesehatan diri, bagaimana kita memberikan kekuatan bagi jantung? Mulailah ikuti beberapa langkah di bawah ini.

 

  1. Beri “bahan bakar” untuk jantung

Makan dan minum yang baik memberikan bahan bakar yang dibutuhkan untuk kehidupan kita. Dari sekarang lakukan perubahan kecil pada diet makanan yaitu dengan mengurangi makanan terproses yang seringkali tinggi akan gula dan lemak, lalu kurangi minuman bergula dan jus buah yang manis dengan memilih air putih atau jus tak bergula, menukarkan jajanan manis yang bergula dengan buah segar sebagai pilihan yang sehat, mengkonsumsi 5 porsi kira-kira sebesar tangan yang terdiri dari buah dan sayuran setiap hari dan membuat kotak makan siang yang sehat dari rumah.

 

  1. Gerakan jantung

Ketidakgerakan fisik dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada penyakit jantung seperti penambahan berat badan yang tidak sehat, diabetes dan peningkatan tekanan darah. Mulailah mengontrol kesehatan jantung kita dengan lebih menjadi lebih aktif yaitu seperti lakukan aktivitas fisik yang cukup intensif kurang lebih 30 menit dalam 5 kali seminggu, bermain, berjalan, lakukan pekerjaan rumah atau menari, dan berolahraga bersama dengan teman-teman serta keluarga.

 

Namun ada baiknya jika ingin melakukan olahraga yang terencana, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan profesional, lalu unduh aplikasi olahraga untuk mengetahui perkembangan diri.

 

  1. Cintai jantung dengan berhenti merokok

Berhenti merokok adalah hal yang terbaik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung kita. Buat komitmen untuk berhenti dan menekan risiko penyakit jantung dan stroke. Dari dua tahun sejak berhenti merokok, risiko penyakit jantung koroner berkurang secara signifikan.

 

Dengan keputusan berhenti merokok tidak hanya meningkatkan kesehatan tapi juga orang-orang di sekitar kita, karena terbukti paparan dari asap rokok juga dapat menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung pada mereka yang tidak merokok. Jika dirasakan sulit untuk berhenti merokok, tanyakan saran tenaga profesional tentang bagaimana caranya berhenti.

 

7501Like