Melawan Covid Dengan Prokes, Treatment dan Ketenangan Diri
source : https://www.youtube.com/embed/NgvZeqSTbqU
Menurut data dari situs covid19.go.id, per tanggal 10 Agustus 2021, covid19 telah menjangkiti 3.718.821 jiwa dengan jumlah yang telah sembuh sebesar 3.171.147 jiwa. Sedangkan yang telah sembuh adalah 110.619 jiwa. Vaksinasi covid19 sudah mencapai 51.195.551 jiwa untuk vaksinasi pertama dan 24.897.580 jiwa untuk vaksinasi kedua. Target sasaran vaksinasi nasional adalah sebesar 208.265.720 jiwa. Berarti vaksinasi baru mencapai 25% dari total penduduk sasaran vaksin.
Dengan pencapaian vaksin yang masih belum lebih dari 50%, menunjukkan covid19 masih sangat perlu kita waspadai. Maka kita semua masih harus ketat menjalankan protokol kesehatan mulai dari 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta 3T yakni tracing, testing, treatment.
Baca Lengkap : JUAL RUMAH DI PONDOK INDAH CUMA 4 MILYARAN
Our Agents
Tindakan Jika Terpapar
Dalam buku saku Protokol Tata Laksana Covid-19 Edisi 2, jika kita terpapar covid19 dan terdapat gejala sedang hingga kritis, maka kita akan dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan tanpa gejala, kita cukup isolasi mandiri (isoman) selama 10 hari sejak terkonfirmasi terpapar covid19. Yang penting dilakukan adalah selalu konsultasi dengan petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk pemantauan.
Untuk pasien tanpa gejala atau gejala ringan disarankan untuk isoman dengan beberapa catatan yakni untuk selalu menggunakan masker jika keluar kamar dan saat berinteraksi dengan anggota keluarga. Kemudianrajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer. Selama isoman harus menjaga jarak dengan keluarga (physical distancing) dengan mengupayakan kamar tidur sendiri / terpisah. Jika batuk, disarankan untuk menerapkan etika batuk yang diajarkan oleh tenaga medis.
Alat makan minum pasien segera dicuci dengan air sabun. Disarankan untuk berjemur matahari selama 10 hingga 15 menit pada jam sebelum 9 pagi dan setelah 3 sore. Pakaian yang digunakan sebaiknya dipisahkan dari pakaian kotor keluarga lainnya.
Jika suhu tubuh lebih dari 38 derajat, diharapkan melapor kepada petugas pemantau. Suhu tubuh disarankan dicek 2 kali sehari yakni pagi dan malam hari.
Di lingkungan rumah atau kamar, kita perlu memperhatikan ventilasi, cahaya dan udara dengan cara membuka jendela kamar secara berkala. Bagi keluarga yang hendak membersihkan kamar pasien, sebaiknya menggunakan APD atau setidaknya masker, dan bila memungkinkan sarung tangan dan goggle. Bersihkan sesering mungkin daerah yg mungkin tersentuh pasien misalnya gagang pintu dll.
Untuk pasien kormobid yang terpapar covid19 tanpa gejala, maka disarankan isoman. Beberapa vitamin juga disarankan untuk dikonsumsi yakni Vitamin C, dengan pilihan tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral untuk 14 hari atau tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral selama 30 hari. Bisa juga mengkonsumsi multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam selama 30 hari dan dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink.
Untuk Vitamin D digunakan sebagai suplemen dengan dosis 400 IU-1000 IU/hari. Sedangkan untuk pengobatan dengan dosis 1000-5000 IU/hari. Obat-obatan tradisional juga dapat digunakan. Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.
Untuk pasien komorbid dengan gejala ringan memerlukan tambahan obat Azitromisin 1 x 500 mg perhari selama 5 hari. Untuk obat antivirus dapat menggunakan Oseltamivir (Tamiflu) 75 mg/12 jam/oral selama 5-7 hari terutama bila diduga ada infeksi influenza. Obat antivirus lainnya yang dapat digunakan adalah Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2 sampai dengan hari ke 5. Obat antivirus digunakan salah satunya, bukan keduanya. Kecuali dengan resep dokter. Pasien dapat mengkonsumsi parasetamol bila demam.
Untuk pasien gejala sedang hingga berat, disarankan untuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca Lengkap : Kini Hanya Butuh 3 Hari untuk Proses Izin Bangunan Rumah
Recently Listed Properties
Tetap Sabar Meski Terpapar
Spesialis Paru dan Konsultan Intensivist dan Gawat Nafas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta Dr. Dewiyana Andari Kusmana, SpP (K) mengatakan pasien positif COVID-19 yang pasrah, tenang, dan yakin itu akan jauh lebih mudah penyembuhannya dibanding mereka yang gelisah. Hal tersebut disampaikannya dalam talkshow “Pentingnya Iman, Aman, dan Imun” di Media Center Satgas COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada Selasa (6/10/2020) siang
Dr. Dewiyana menunjukkan penelitian awal pada pasien COVID-19 yang tidur cukup dan di bawah pukul 21.00 WIB itu antibodinya mudah terbentuk sehingga cepat sembuh. Jika gelisah terus maka semakin tegang dan makin banyak penyakit lainnya yang dimunculkan. Selain makan minum dan istirahat cukup, Dr. Dewiyana juga memberikan tips terhadap pasien positif COVID-19 untuk berpikiran tenang dan jangan panik serta pasrah begitu dinyatakan positif terpapar corona. Panik akan membuat hormon berantakan, lambung iritasi, nadi hipertensi, psikis gelisah. Itu mengacaukan semuanya.
Seorang penyintas covid, Turyono, seorang Rohaniawan di Kota Tegal, Jawa Tengah, itu mengatakan selama tigapuluh hari dirinya menjalani isolasi mandiri lantaran positif dalam event tersebut di atas. Ia terkategori orang tanpa gejala (OTG) sehingga ia tidak merasakan apa-apa. Pada awalnya dirinya takut sehingga hanya tidur satu jam setiap malam dan muncul penyakit lainnya, darah tinggi, akibat kurang tidur. Turyono tidak mengkonsumsi suplemen atau vitamin. Namun terapi yang dilakukan adalah olahraga, bernyanyi, dan berdoa.
Sumber :
- Covid19.go.id
- Buku Saku Protokol Protokol Tata Laksana Covid-19 Edisi 2
- https://www.gatra.com/detail/news/492188/info-satgas-covid19/pasien-covid-19-lebih-tenang-lebih-cepat-sembuh
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini