Home    Tinggal di Apartemen: Simpan Dokumen Paling Penting, Buang Yang Ga Perlu

Tinggal di Apartemen: Simpan Dokumen Paling Penting, Buang Yang Ga Perlu

 

 

Jika kita tinggal di hunian yang sempit, banyak hal yang mesti kita lakukan untuk beradaptasi. Apalagi kalau sebelumnya kita tinggal di rumah tapak milik orang tua yang berukuran luas. Sebelumnya, kita tinggal di rumah orang tua yang biasanya lega. Sekarang kita memilih mandiri untuk menetap di apartemen.

 

Apartemen tipe studio sudah pasti kecil. Luasnya hanya 18 m2. Ya, ukurannya sebelas dua belas dengan rumah petak. Ukuran hunian yang kecil mau tidak mau membuat kita beradaptasi. Ada tips menarik dari pasangan Trevor dan Alison Mazurek.

Mereka tinggal di Vancouver, Kanada. Pasangan ini telah memiliki dua anak. Mereka tinggal di sebuah apartemen satu kamar tidur seluas 55 m2. Pasangan ini memiliki blog 600 sq ft and a baby. Mereka rutin mengisi blog ini. Saat memulai blog, pasangan ini baru mempunyai satu anak.

 

Setelah tinggal di apartemen satu kamar selama lima tahun, pasangan Mazurek memiliki sejumlah tips bagaimana tinggal di apartemen. Salah satunya adalah hanya menyimpan dokumen penting.

Sebenarnya sih, dokumen memang bikin pusing dan bisa buat hunian jadi berantakan, tidak peduli rumah kita besar atau pun kecil. Jadi batasi diri sendiri dan punya aturan jelas.

 

“Kami hanya memiliki satu kotak untuk berkas dan dokumen. Berkas dan dokumen lainnya kami buang atau kami buat digital,” ujar Mazurek seperti dikutip oleh situs Organized Home.

Tips ini mungkin tidak terlalu mudah ya bagi orang Indonesia. Tetapi, kita bisa memulainya dengan merapikan dokumen mulai dari akta lahir, ijazah dari SD hingga perguruan tinggi, surat nikah, paspor, dan lainnya.

 

Untuk Indonesia, gaya hidup paperless sepertinya tidak mungkin ya. Jangan lupa untuk menyimpan pembayaran tagihan. Kalau kita memiliki scanner atau alat pemindai, pindai semua dokumen sebagai persiapan. Kita nggak pernah tahu ada bencana kebakaran, banjir, atau kemalingan.

Jika ada berkas atau dokumen kurang penting, kita bisa menyisihkannya. Kita harus biasa untuk melakukan penyortiran secara berkala.

 

Refensi:
1
6539Like

Related Articles