Tanggapi Banjir di Jabodetabek, IAI Berikan Beberapa Saran Untuk Solusi
Air meluap, jalanan lumpuh, rumah-rumah terendam. Banjir besar yang melanda Jabodetabek pekan lalu bukan sekadar ulah cuaca ekstrem, tapi juga bukti bahwa tata kota tak lagi ramah pada air. Ruang hijau menyusut, beton merajalela, dan sungai kehilangan jalannya.
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, Teguh Aryanto, menyoroti bahwa masalah ini sudah lama terjadi tanpa penyelesaian yang efektif.
Article
Faktor Penyebab Banjir
Kawasan hulu yang seharusnya menjadi daerah resapan semakin berkurang akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Sementara itu, di wilayah hilir, kepadatan bangunan mengurangi area resapan, memperparah dampak banjir.
Menurut Teguh, perlu langkah nyata seperti penghijauan kembali, penghentian alih fungsi lahan yang tidak sesuai, serta pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Penanganan sungai harus dilakukan dari hulu hingga hilir, termasuk pengerukan, pelebaran, dan perbaikan sistem drainase.
Selain itu, kesalahan dalam perencanaan tata kota yang menyebabkan penyempitan aliran air juga harus segera dibenahi dengan penegakan aturan pembangunan yang lebih ketat.
Recently Listed Properties
Solusi untuk Mengatasi Banjir
IAI Jakarta mengusulkan delapan langkah strategis:
- Perlindungan Daerah Hulu
Kawasan hulu harus dijaga dengan penghijauan kembali serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan untuk memastikan fungsi resapan tetap optimal. - Normalisasi Sungai
Penanganan sungai harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, dengan pengerukan, pelebaran, dan perbaikan drainase. - Perbaikan Tata Kota
Penyempitan aliran air dan berkurangnya area resapan harus segera diatasi. Aturan pembangunan juga harus ditegakkan dengan ketat. - Pembangunan Waduk dan Taman Tampung Air
Untuk mengurangi dampak banjir, pembangunan waduk dan taman yang mampu menampung air hujan harus diperbanyak. - Penambahan Area Resapan Air
Pembuatan sumur resapan, penggunaan material perkerasan ramah lingkungan, serta konsep kota hijau perlu diperluas agar air dapat terserap dengan baik. - Pola Hidup Vertikal dan Desain Rumah Panggung
Masyarakat perlu didorong untuk menerapkan pola hidup vertikal guna mengurangi kepadatan. Selain itu, desain rumah panggung yang lebih adaptif terhadap banjir perlu diperkenalkan lebih luas. - Kesadaran Masyarakat
Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan mematuhi aturan pembangunan agar tata ruang kota tidak semakin memburuk. - Mitigasi dan Pemulihan Pasca Bencana
Pemerintah dan masyarakat harus memiliki sistem mitigasi yang baik serta kesiapan dalam menghadapi banjir dan langkah-langkah pemulihan pasca bencana agar dampaknya dapat diminimalisir.
Teguh melihat banjir sebagai masalah yang tak bisa diserahkan pada satu pihak saja. Pemerintah punya kebijakan, masyarakat punya peran. Tanpa upaya menyeluruh, Jabodetabek akan terus terjebak dalam siklus genangan tahunan dan jenuh. Namun, jika kolaborasi dijalankan dengan serius terencana, solusi bukan sekadar wacana.
Our Agents
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Sumber:Menpan.go.id, BNPB, Bisnis.com, Detik.com, dan sumber lainnya
41166Like