Home    Siapa Sangka Jika Lava Bisa Jadi Bahan Bangunan

Siapa Sangka Jika Lava Bisa Jadi Bahan Bangunan

Secara geografis, Indonesia terletak di wilayah Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik, yaitu pertemuan antara tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. 

Kondisi geografis inilah yang membuat Indonesia memiliki banyak gunung berapi, sehingga Indonesia termasuk negara yang rawan dilanda bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi hingga tsunami. Indonesia dengan cincin api dan jumlah gunung berapinya. Yang berarti lava seharusnya menjadi sesuatu yang berlimpah di Indonesia. 

Sudahkah kita tahu bahwa lava bisa menjadi bahan bangunan rumah?

Article

Ide Arsitek Islandia

Seorang arsitek asal Islandia bernama Arnhildur Palmadottir memiliki gagasan yang dikemas dalam proyek yang ia sebut Lavaforming dan akan ia presentasikan dari studio arsitek s.ap architects di Venice Architecture Biennale, Italia, pada 2025 nanti. Proyek Lavaforming ini adalah gagasan untuk memanfaatkan lava sebagai material bangunan berkelanjutan.

Mengutip dari Euronews, Jumat (13/9/2024), studio arsitek tersebut memang fokus dalam keberlanjutan dan sirkularitas dalam konstruksi. 

Dikembangkan di Islandia

Aktivitas seismik dan vulkanik sering terjadi di Islandia, tak terkecuali terciptanya aliran lava yang luas. Hal ini disebabkan oleh kondisi geologis Islandia yang memang terletak di celah antara dua lempeng tektonik. Berangkat dari kondisi geologis inilah yang membuat Palmadottir beserta timnya mencetuskan ide Lavaforming ini.

Sejak dahulu kala, warga Islandia selalu menganggap aktivitas vulkanik di negaranya sebagai sebuah ancaman. Menurut Palmadottir, dengan mengubah paradigma lava dari sebuah ancaman menjadi sumber daya yang berharga, maka gagasan Lavaforming ini bisa menjadi sebuah solusi.

Recently Listed Properties

Palmadottir mengungkapkan, proyek Lavaforming yang dia kembangkan bersama timnya bercerita bahwa lava bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan pada tahun 2150 mendatang. 

Palmadottir menyebutkan, Lavaforming memiliki tujuan utama, yaitu untuk memperlihatkan bahwa bahwa arsitektur bisa menjadi kekuatan yang memikirkan kembali dan membentuk masa depan baru dengan keberlanjutan, inovasi, serta pemikiran kreatif. 

Masih Dalam Proposal Teoritis

Palmadottir memiliki visi ambisius terkait pemanfaatan lava sebagai material bangunan berkelanjutan walaupun gagasan proyek Lavaforming yang akan ia presentasikan di Venice Architecture Biennale tersebut memang masih dalam tahapan proposal teoritis. Lava bisa memiliki kandungan material bangunan yang cukup banyak sebagai bahan fondasi, tanpa harus ditambang, tutur Palmadottir. 

Tema Lavaforming ini adalah sebuah proposal sekaligus metafora bahwa sedang terjadi pergeseran paradigma di dunia arsitektur. Selain itu, banyak metode-metode yang dilakukan saat ini dinilai sudah usang atau berbahaya untuk jangka panjang. Menurut Palmadottir, dalam menghadapi kesulitan-kesulitan saat ini, masyarakat perlu melihat tantangan, berpikir dengan cara baru, bersikap berani, dan menemukan sumber daya yang tepat.

Our Agents

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Referensi Sumber: Kompas.com, Detik.com dan FastComapny.com

 

38579Like