Home    Plus Minus Bisnis Rumah Petakan

Plus Minus Bisnis Rumah Petakan

source : https://www.youtube.com/embed/RCUixdFo99k

Duduk-duduk, duit datang. Pameo ini juga menjadi trend bagi kalangan investor properti. Bagaimana tidak, jika kita bisa punya properti yang disewa-sewakan, lalu okupansi bisa full, tentu income akan datang terus menerus bukan. Selain itu kita bisa bantu orang yang belum punya rumah untuk sementara tinggal di rumah petakan. Niat yang baik, profitnya juga baik.

Mengapa bisnis rumah petakan masih menarik? Simak beberapa keunggulannya berikut ini :

 

Baca Lengkap : Upaya Pemerintah Kendalikan Banjir di Jakarta

Our Agents

 

Permintaan masih tinggi

Harga rumah makin hari makin tinggi. Banyak yang belum mampu membeli. Kurang lebih ada 7 hingga 14 juta jiwa belum memiliki rumah. Lalu dimana mereka akan tinggal, tentu tinggal dengan orang tua atau menyewa apartemen, kost atau rumah petakan. Sesuai dengan keinginan dan motivasi para penyewa mau memilih yang mana. Nah ini adalah peluang bagi kita untuk bisa menyediakan rumah petakan untuk orang yang belum mampu membeli rumah.

 

Mendapatkan passive income

Memiliki rumah petakan akan mendapatkan income sewa. Dalam ilmu investasi kita mengenal yield yakni keuntungan yang dapat diperoleh dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti. Kita sebagai pemilik rumah petak, berpotensi mendapatkan yield sebesar 3% – 5% tiap tahunnya atau lebih tinggi dengan menyewakannya. Jadi, semisal harga rumah 1 Milyar Rupiah, maka paling tidak harga sewa per tahunnya adalah 30 Juta Rupah. Harga sewa akan meningkat seiring meningkatnya harga rumah.

Disebut passive income karena kita tidak terlalu banyak memikirkan mengenai rumah petakan tersebut. Biarkan rumah petakan “bekerja” untuk kita.

 

Dapat digunakan sebagai agunan

Jika kita membutuhkan modal tambahan, kita bisa mengagunkan rumah petakan milik kita untuk meminjam uang di bank. Namun rumah petak juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu kita perhatikan.

 

Baca Lengkap : WFH di Malaysia, Dorong Migrasi Ke Daerah Semi-Perkotaan

Recently Listed Properties

 

Penyewa yang tidak bertanggung jawab

Sayangnya ada penyewa yang bisa saja tidak bertanggung jawab. Misalnya saja tidak membenahi kerusakan, sengaja merubah atau menambah tanpa pemberitahuan. Yang paling umum adalah bekas-bekas paku pada tembok yang meninggalkan bekas tidak sedap dipandang mata. Sehingga kita musti mengeluarkan dana tambahan untuk perawatan rumah.

 

Rawan hal negatif

Bentuk tak bertanggung jawab lainnya adalah rumah digunakan untuk hal yang negatif. Prostitusi, terorisme, narkoba dll. Hal ini dapat diantisipasi dengan menyeleksi penyewa dengan lebih ketat. Bila perlu lakukan interview singkat dengan penyewa untuk mengetahui latar belakangnya.

Masih berminat berbisnis rumah petakan?

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Average rating:  
 0 reviews
31659Like

Related Articles