Perkembangan Properti Komersial Pasca Meredanya Kasus Covid-19
Bank Indonesia pada 17 Mei 2022 lalu merilis laporan Perkembangan Properti Komersial Triwulan I 2022. Laporan ini memuat mengenai permintaan, pasokan dan perubahan pada properti komersial. Properti komersial di sini yang dimaksud adalah perkantoran, hotel, ritel, convention hall, pergudangan, lahan industri, apartemen.
Bagaimana dengan perkembangan properti komersial pasca meredanya kasus Covid-19 dan pelonggaran kebijakan PPKM?
Our Agents
Permintaan properti komersial meningkat
Pada hasil survey Bank Indonesia, Indeks Permintaan Properti Komersial Triwulan I 2022 tumbuh 1,19% (yoy) lebih tinggi dibandingkan 1,01% (yoy) pada triwulan IV 2022. Peningkatan didorong oleh kategori jual yang mengalami peningkatan sebesar 1,16% (yoy) lebih tinggi dibandingkan 0,96% (yoy) karena adanya perbaikan permintaan pada segmen lahan industri dan segmen warehouse complex khususnya di wilayah Jabodetabek. Hal ini sejalan dengan recovery serta ekspansi bisnis oleh perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan data center dari dalam negeri, Korea dan China.
Untuk kategori sewa, permintaan properti komersial pada triwulan I 2022 tetap tumbuh meski tidak setinggi triwulan sebelumnya yakni tercatat 7,54% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 10,41% (yoy). Perlambatan ini disebabkan oleh permintaan pada segmen konvensional yang tidak setinggi periode sebelumnya dan khususnya segmen hotel yang cenderung melambat pada awal tahun sejalan dengan pola historis bisnis selama 3 tahun terakhir dan dampak kasus varian omicron Februari Maret 2022.
Recently Listed Properties
Pasokan properti komersial meningkat
Pasokan properti komersial mengindikasikan peningkatan pertumbuhan pada triwulan I 2022 ini yang tercatat 1,24% (yoy) naik dari 1,07% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut dikarenakan oleh penambahan pasokan pada segmen lahan industri dan warehouse complex di wilayah Bogor, Depok, Bekasi. Sedangkan segmen lainnya antara lain retail jual dan perkantoran jual cenderung tetap atau tidak ada penambahan pasokan. Sementara untuk kategori sewa tercatat tumbuh melambat yakni sebesar 0,74% (yoy) lebih rendah daripada periode sebelumnya yang sebesar 1,44% (yoy). Hal ini utamanya dikarenakan segmen hotel yang belum pulih sepenuhnya dan beroperasi penuh akibat kasus covid-19.
Harga properti komersial melambat
Indeks Harga Properti Komersial triwulan I 2022 tercatat sebesar 0,26% (yoy) lebih rendah dibanding 0,6% (yoya) pada triwulan IV 2021 maupun 0,45% (yoy) pada triwulan I 2021. Hal ini sejalan dengan perlambatan harga pada segmen lahan industri di beberapa kota sedangkan segmen lainnya antara lain ritel jual relatif tetap. Segmen ritel sewa dan convention hall menjadi segmen yang menyebabkan penurunan harga pada triwulan I 2022 dan terjadi di beberapa wilayah kota.
Secara triwulanan Indeks Harga Properti Komersial menunjukkan perlambatan. Pada triwulan I 2022 indeks harga properti komersial tercatat melambat 0,09% (qtq) lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami peningkatan 0,19% (qtq). Perlambatan harga properti komersial ini disebabkan oleh penurunan harga pada segmen seperti apartemen sewa dan hotel pada kategori sewa dan penurunan harga pada pergudangan pada kategori jual.
Sumber : Laporan Perkembangan Properti Komersial (PPKOM) – Bank Indonesia
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini