Pengembang Properti dan Perbankan Optimis Industri Properti Tetap Tumbuh di 2023
Dalam sebuah acara bertajuk “Trend dan Strategi Penyaluran KPR di Tengah Ancaman Kenaikan Suku Bunga” yang digelar di Synthesis Huis, Jakarta Timur pada Rabu (30/11/2022), pengembang properti dan perbankan disimpulkan percaya diri menghadapi tahun 2023 mendatang.
Meski demikian, agar pasar real estat tetap menarik dan menunjukkan perkembangan positif, tantangan besar masih perlu diantisipasi dengan serangkaian rencana, strategi, dan ambisi.
Our Agents
Jujur saya kecewa dengan agen sebelumnya karena beberapa kali saat ada calon pembeli mau lihat rumah saya, malah sering telat datang, akhirnya batal beli. Setelah bertemu Bu Karmel, jadwal bertemu dengan pembeli lebih mudah diatur dan akhirnya rumah saya bisa terjual.
Mamaku lgi cari rumah di lebak bulus, temen ku blg ada kenalan agen properti yg bisa bantu cari rumah, akhirnya aku di ksh no telp bu Euis.
ngga lama aku hubungin trs ceritain deh aku lagi cari rumah, kebetulan bu Euis punya listingnya.
Mama ku suka, dan harganya jg cocok. Bu Euis jg bantu ngurusin aku dr awal smp selesai.
Dalam Forum Wartawan Perumahan Rakyat tersebut, Sekretaris Jenderal DPP REI Hari Ganie mengatakan kebutuhan rumah di Indonesia sangat tinggi, dengan rekor persediaan 12,75 juta unit pada 2020. Untuk itu, pasar perumahan akan terus tumbuh, terutama bagi pengguna akhir.
Suku bunga utama secara bertahap meningkat menjadi 5,25%, yang selalu menjadi ancaman, tetapi suku bunga KPR belum juga naik. Hal ini dikarenakan bank mempertimbangkan banyak faktor. Pengembang properti optimistis ekonomi makro Indonesia akan tetap baik.
Developer terus berinovasi dengan berbagai cara untuk menarik pembeli seperti konsep perumahan, desain dan fasilitas.
Untuk itu, REI akan terus mendorong pemerintah untuk kembali menghadirkan berbagai insentif untuk mengurangi tekanan pada sektor real estate. Misalnya, penerapan kembali Insentif Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% terbukti efektif meningkatkan daya beli masyarakat.
Managing Director Synthesis Huis Aldo Daniel mengatakan hal yang sama. Pihaknya tidak terlalu khawatir kenaikan suku bunga KPR bisa merugikan minat pembeli. Hal itu karena mayoritas pembeli adalah end-user dan first-time homebuyers. Kelompok di pasar ini biasanya membeli rumah karena kebutuhan. Rumah adalah kebutuhan dan akan selalu ada orang yang menikah dan membutuhkan rumah untuk keluarganya.
Recently Listed Properties
Perbankan yakin penyaluran KPR akan terus meningkat di tahun mendatang. Tren kenaikan ini akan berlanjut dengan perkembangan positif di tahun 2022.
Praka Mulia Agung, Group Head Consumer Financing Bank Syariah Indonesia (BSI), menjelaskan kinerja penjualan KPR terus meningkat sebesar 14 %. Pertumbuhan KPR ini diperkirakan akan terus berlanjut di kisaran 16-18% pada tahun 2023.
Praka yakin sektor real estatnya bisa bertahan dan terus tumbuh meski dalam tekanan, meski di tengah pandemi Covid-19. Ke depan, BSI akan memanfaatkan potensi yang sangat besar di luar daerah dengan menawarkan program-program yang menarik.
Kepala DIvisi Subsidized Mortgage Lending Division Bank BTN Moh. Yut Penta mengatakan bahwa sektor real estate paling tangguh dibandingkan sektor lainnya. Tingkat pertumbuhan sektor perumahan tidak tinggi, tetapi stabil. Terutama golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai pembeli rumah pertama kali. Permintaan emand dari MBR ini akan terus ada. Demikian halnya dengan kelas menengah-menengah, dan menengah-atas.
Penta menambahkan seiring dengan kenaikan suku bunga, Bank BTN telah memperkenalkan inovasi produk KPR non subsidi seperti Program suku bunga tetap dari 2 sampai 10 tahun. Bank BTN juga melakukan kerja sama dengan pengembang properti untuk menawarkan KPR dengan suku bunga KPR 2,47 persen fix satu tahun.
Inovasi serupa juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.BRI. Head of Consummer BRI Ari Indiastomo mengungkapkan bahwa Bank BRI telah memperkenalkan beberapa inovasi di bidang KPR berbasis Kebutuhan Konsumen (Consumer Centric) .
Agar konsumen tertarik, Bank BRI memberikan harga khusus, bunga khusus, dan gimmick khusus. Pada tahun 2022, realisasi KPR BRI perbankan meningkat 10,5%, didominasi oleh rumah komersial dengan ticket size Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Sedangkan KPR bersubsidi mencapai 12%. Dalam hitungan volume unit, Bank BRI telah membiayai 20.000 rumah atau tumbuh 14 persen dibanding tahun 2021 sebanyak 11.000 rumah.
Referensi :
- https://www.kompas.com/properti/read/2022/11/30/170000021/pengembang-properti-dan-perbankan-percaya-diri-sambut-2023-?page=all#page2
- https://www.industry.co.id/read/116016/pasar-properti-diramal-makin-mengkilap-pengembang-dan-perbankan-percaya-diri-arungi-tahun-2023
- https://www.industriproperti.com/nasional/pengembang-dan-perbankan-tetap-optimistis-pasar-properti-tumbuh-di-2023/
Article
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini
32712Like
