Negara Tiongkok Tak Lagi Fokus Dorong Industri Properti, Mengapa?
source : https://www.youtube.com/embed/C_VwytNaQj0
Properti Tiongkok sepertinya sorotan. Dulu properti bak menjadi ujung tombak dimana pembangunan perumahan dan komplek apartemen menjamur di Tiongkok. Sampai dikenal dengan istilah kota hantu karena kota tak berpenghuni. Belakangan ini, kasus properti di Tiongkok mencuat setelah beberapa perusahaan gagal bayar hutangnya. Hal ini membuat pemerintah Tiongkok merubah kebijakan.
Dikutip dari Bisnis.com, pemerintah Tiongkok memantau ketat pergerakan utang pengembang sejak kuartal ketiga tahun lalu. Pun demikian dengan dana yang beredar di industri properti. Pemerintah Tiongkok juga mengawasi dana hasil penjualan untuk menuntaskan proyek yang sedang berjalan, bukan untuk membuka proyek baru.
Baca Lengkap : Hati-Hati Dengan Modus Penipuan Dalam Jual Beli Properti
Our Agents
Pemerintah Tiongkok tidak lagi menggunakan sektor properti untuk merangsang pertumbuhan ekonomi seperti masa sebelumnya dan akan berfokus pada mendorong investasi masuk ke sektor manufaktur dengan teknologi tinggi. Oversupply properti dianggap menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi.
Pemantauan yang ketat terhadap industri properti membuat perekonomian Tiongkok saat ini melambat ke posisi terendah seperti tahun 1990. Perekonomian Tiongkok diperkirakan akan tumbuh kurang dari 5 persen oleh Goldman Sachs Group Inc, Nomura Holdings Inc, dan Barclays. Jika ini benar terjadi, ini menjadi pertumbuhan terlemah sepanjang 30 tahun terakhir. Sebuah harga yang musti dibayarkan karena mengurangi ketergantungan properti.
Tiongkok sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia setelah Amerka Serikat, pertumbuhan yang hanya 5 persen tentunya akan berpengaruh dengan negara sahabat yang berdagang dengan Tiongkok. Pastinya permintaan akan menurun dari Tiongkok kepada negara mitra dagangnya.
Baca Lengkap : Jadi Korban Mafia Tanah, Artis Nirina Zubir Rugi Rp 17 Miliar
Recently Listed Properties
Berbeda dengan Indonesia dimana backlog perumahan dari tahun ke tahun belum terpenuhi. Maka Indonesia masih membutuhkan peran pemerintah untuk mendorong industri properti sebagai panglima. Bak pemerintah Tiongkok pada masa lalu.
Kita pastinya sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi dapat didorong dengan industri properti. Namun mendorong industri properti juga harus memperhatikan sisi permintaan. Di Indonesia kita mengenal istilah back log perumahan. Kita bisa menganggap ini adalah demand atau permintaan. Pemerintah perlu mendorong sisi supply baik dari pinjaman, pengadaan lahan hingga kemudahan perijinan dan pajak. Hingga suatu saat permintaan dan supply menjadi lebih berimbang.
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini