Home Nasib Properti Jakarta Bila Tak Lagi Menjadi Ibu Kota
andien regina
January 22, 2020
Nasib Properti Jakarta Bila Tak Lagi Menjadi Ibu Kota
Pemerintah putuskan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi pada saat konferensi pers 26 Agustus 2019 lalu. Pengumuman ini diikuti diskusi-diskusi peluang industri properti di ibu kota baru. Maklum saja, karena setiap adanya pembangunan infrastruktur, imbas positifnya adalah properti. Nah bagaimana peluang industri properti dengan Jakarta yang ditinggalkan?
Mari kita berkaca dengan Amerika dimana Washington sebagai ibu kota Amerika sedangkan New York sebagai pusat perekonomian Amerika. Hal ini bisa saja terjadi di Indonesia bukan? Dimana Jakarta menjadi pusat perekonomian dan Kalimantan Timur sebagi pusat pemerintahan. Dari kacamata ini saja, sudah bisa diprediksi bahwa properti di Jakarta bakal tetap bagus bahkan melesat.
Kenapa melesat? Karena hampir semua investasi itu membutuhkan kondisi keamanan dan politik yang stabil. Dengan pindahnya ibu kota, bakal mengurangi potensi demonstrasi di Jakarta. Demo kerap berada di depan kantor-kantor lembaga pemerintah. Demo kerap menutup jalan dan hal ini akan menghambat perekonomian. Kendaraan pengangkut sembako terhambat, bos-bos yang mau meeting terhambat, bahkan kantor-kantor memutuskan untuk menutup sehari untuk menghindari demo.
Kantor-kantor pemerintahan pusat bakal pindah ke Kalimantan Timur menjadikan gedung-gedung pemerintahan akan kosong. Tentu saja pemerintah tidak akan tinggal diam dengan kosongnya gedung-gedung itu. Meski belum ada rencana resmi terhadap gedung-gedung tersebut, tapi gedung-gedung tersebut bisa saja disewakan kepada swasta. Ini berarti bakal ada potensi bisnis properti.
Jakarta tetep menjadi pusat ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan anggaran 571 trilyun untuk pembangunan Jakarta. Juga ditegaskan oleh Presiden Jokowi bahwa tidak akan meninggalkan Jakarta dalam prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasa berskala regional dan global. Adanya dana 571 trilyun pembangunan Jakarta diharapkan bakal mendorong pertumbuhan industri properti di Jakarta
Jujur saya kecewa dengan agen sebelumnya karena beberapa kali saat ada calon pembeli mau lihat rumah saya, malah sering telat datang, akhirnya batal beli. Setelah bertemu Bu Karmel, jadwal bertemu dengan pembeli lebih mudah diatur dan akhirnya rumah saya bisa terjual.
Malem2 aku lagi browsing apartment, trs ada iklannya bu Aan. Langsung aku hubungin padahal ud malem gitu, tapi tetep direspon dengan baik dan cepat. Sampe akhirnya aku jadi sewa apartmen itu, bu Aan juga bantu ngurusin dr awal sampe beres.
Mamaku lgi cari rumah di lebak bulus, temen ku blg ada kenalan agen properti yg bisa bantu cari rumah, akhirnya aku di ksh no telp bu Euis. ngga lama aku hubungin trs ceritain deh aku lagi cari rumah, kebetulan bu Euis punya listingnya. Mama ku suka, dan harganya jg cocok. Bu Euis jg bantu ngurusin aku dr awal smp selesai.
ASN bakal meninggalkan Jakarta berkisar 180.000 demikian yang disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Syafruddin. Jumlah ini tidak banyak dibanding jumlah penduduk Jakarta yang berkisar 10 jutaan. Berarti tidak lebih dari 10% penduduk Jakarta yang berpindah ke Kalimantan Timur. Yang berarti tidak akan mengurangi potensi industri properti di Jakarta.
Setidaknya yang diprediksi di atas adalah Jakarta dalam 5-10 Tahun mendatang. Perubahan kebijakan pemerintah bisa jadi merubah kondisi industri properti Jakarta di kemudian hari.
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id