Moncer, Laporan Keuangan Emiten Properti Bak Musim”Summer” di Jakarta
Beberapa hari belakangan ini, Jakarta terasa panas sekali. Bak musim “summer” di luar negeri. Panasnya bak menyambut rilisnya beberapa laporan keuangan emiten properti yang moncer kinerjanya pada tahun 2022 lalu. Padahal sentimen negatif dari pandemi terus mewarnai sepanjang 2022.
Apa saja emiten properti yang berhasil membukukan laporan keuangan yang moncer bak “summer” di Jakarta?
Our Agents
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 93,19% secara tahunan (YoY), mencapai Rp 625,37 miliar. Sementara itu, pendapatan SMRA meningkat sebesar 2,72% YoY menjadi Rp 5,71 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh segmen pendapatan berulang yang tumbuh sebesar 61,39% YoY menjadi Rp 1,48 triliun. Pada tahun 2022, rincian pendapatan bersih SMRA terdiri dari pendapatan segmen pengembang properti senilai Rp 3,53 triliun, pendapatan segmen properti investasi senilai Rp 1,48 triliun, dan pendapatan segmen lain-lain senilai Rp 709,83 miliar.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 80,42% YoY menjadi Rp 2,43 triliun, sementara pendapatannya tumbuh sebesar 33,71% YoY menjadi Rp 10,23 triliun. Segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,90 triliun, meningkat 29,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 6,12 triliun. Segmen ini merupakan kontributor terbesar bagi pendapatan konsolidasi BSDE, dengan porsi sebesar 77,22%.
PT Metropolitand Land Tbk (MTLA)
PT Metropolitand Land Tbk (MTLA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 395,3 miliar, naik 6,26% YoY, sementara pendapatannya naik 15,5% dari Rp 1,19 triliun menjadi Rp 1,38 triliun pada 2022. Direktur MTLA, Olivia Surodjo, mengatakan bahwa pendapatan berulang menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan laba. Selain itu, pemanfaatan program PPN DTP hingga September 2022, suku bunga bank yang kompetitif, serta produk-produk yang dipasarkan dapat diserap oleh target market juga menjadi faktor lainnya. Kenaikan pendapatan dari mal dan hotel sebesar kurang lebih 44% menjadi salah satu pendorong kenaikan laba bersih.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PWON, perusahaan terbuka Pakuwon Jati, juga mengalami pertumbuhan kinerja yang didorong oleh pendapatan berulang. Pada tahun 2022, pendapatan PWON meningkat 4,79% menjadi Rp 5,98 triliun, dan laba bersih meningkat 11,30% YoY menjadi Rp 1,53 triliun. Menurut Direktur PWON, Minarto Basuki, “recurring income” mencapai Rp 3,87 triliun sepanjang tahun 2022. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pemulihan ekonomi di tahun 2022.
Recurring income perusahaan mencapai Rp 3,87 triliun, naik 43,5% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 2,69 triliun. Segmen tersebut terdiri dari ritel mal sebesar Rp 2,64 triliun atau naik 37%, penyewaan kantor sebesar Rp 300 miliar atau naik 13%, dan pendapatan perhotelan sebesar Rp 929 miliar atau naik 85%.
Recently Listed Properties
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 7,51% YoY pada tahun 2022 menjadi Rp 1,86 triliun. Meskipun begitu, pendapatan perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,17% YoY menjadi Rp 9,12 triliun.
Penurunan pendapatan disebabkan penjualan kantor yang turun 45,39% YoY menjadi Rp 581,63 miliar dan apartemen yang turun 64,19% YoY menjadi Rp 483,90 miliar. Namun, pendapatan berulang CTRA mengalami pertumbuhan sebesar 14,20% YoY menjadi Rp 1,93 triliun. Di sisi lain, peningkatan laba bersih disebabkan oleh efisiensi dan peningkatan margin.
PT Modernland Realty Tbk (MDLN)
PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mengalami penurunan pendapatan sebesar 45,29% dari Rp 2 triliun menjadi Rp 1,09 triliun selama 2022. Namun, perusahaan berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 20,17 miliar setelah sebelumnya mengalami kerugian sebesar Rp 41,99 miliar. Penurunan beban keuangan, terutama pada utang obligasi, menjadi faktor utama yang mendukung kinerja positif MDLN.
Utang obligasi MDLN turun sebesar 90,59% dari Rp 498,69 miliar menjadi Rp 261,64 miliar. Selain itu, terjadi penurunan pada utang bank sebesar 35,79% dari Rp 22,62 miliar menjadi Rp 16,65 miliar, serta liabilitas sewa turun sebesar 58,33% dari Rp 847,66 miliar menjadi Rp 535,35 miliar.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berhasil mengubah kerugian sebesar Rp 650,39 menjadi laba sebesar Rp 1,99 triliun pada tahun 2022. Keberhasilan ini didorong oleh aksi divestasi saham Central Park ke Hankyu Hanshin Properties Corp (HHP). Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan bahwa pencapaian pada tahun 2022 didukung oleh beberapa faktor. Pertama, penjualan Mall Central Park senilai Rp 4,08 triliun. Pendapatan berulang dari segmen jasa perhotelan dan pusat perbelanjaan yang mencapai sebesar Rp 1,46 triliun atau naik 28,07% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun.
Emiten Yang Mengalami Penurunan
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) yang pendapatannya naik 5,14% tetapi laba turun 19,43%. PT Intiland Development Tbk (DILD) mengalami rugi bersih sebesar Rp 98,44 miliar meskipun pendapatannya tumbuh 19,84%. Sementara PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan peningkatan rugi bersih menjadi Rp 2,69 triliun akibat penurunan pendapatan 10,41%.
Sumber : https://investasi.kontan.co.id/news/menilik-kinerja-emiten-properti-di-2022-ini-jawaranya
Article
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini
33089Like