Survey Harga Properti Residensial oleh Bank Indonesia pada Triwulan III 2020 telah dipublikasikan di bulan Februari 2021 ini. Dalam survey tersebut, seperti yang sebelum-sebelumnya, memuat mengenai Indeks Harga Properti Residensial, Pertumbuhan volumen penjualan dan pembiayaan pembangunan.
Mengenai Indeks Harga Properti Residensial, pada triwulan IV 2020 lalu, tumbuh 1,43% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan harga properti dari tahun ke tahun tumbuh meski tipis. Angka ini turun dari triwulan sebelumnya yang mencapai pertumbuhan harga hingga 1,51%. Sedangkan untuk triwulan I 2021 diperkirakaan tetap akan tumbuh namun lebih rendah daripada triwulan sebelumnya, yakni 1,17%.
saya jual rumah kontrakan yang sudah lama kosong di Ragunan, saya minta tolong ke bu Desy untuk mengurusnya. Kurang lebih dua bulan kemudian saya dikabari kalau ada yang minat beli dengan harga tinggi, padahal saya waktu itu jual dengan harga dibawah pasaran.
Jujur saya kecewa dengan agen sebelumnya karena beberapa kali saat ada calon pembeli mau lihat rumah saya, malah sering telat datang, akhirnya batal beli. Setelah bertemu Bu Karmel, jadwal bertemu dengan pembeli lebih mudah diatur dan akhirnya rumah saya bisa terjual.
Malem2 aku lagi browsing apartment, trs ada iklannya bu Aan. Langsung aku hubungin padahal ud malem gitu, tapi tetep direspon dengan baik dan cepat. Sampe akhirnya aku jadi sewa apartmen itu, bu Aan juga bantu ngurusin dr awal sampe beres.
Penjualan properti pada triwulan IV 2020 ini masih mengalami kontraksi minus 20,59% year on year. Pencapaian ini jauh lebih baik dibanding triwulan III 2020 yang terkontraksi lebih dalam yakni minus 30,93%. Seluruh sektor mengalami penurunan penjualan.
Penjualan properti seperti terjadi anomali dengan investasi properti. Menurut BKPM, Badan Koordinasi Penanaman Modal, investasi di sektor properti yakni sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran justru meningkat 7,45%. Investasi properti meningkat, tapi penjualan properti menurun.
Fasilitas pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih tetap menjadi primadona. Dari Survey Harga Properti Residensial oleh Bank Indonesia pada triwulan-triwulan sebelumnya, pembiayaan kredit ini selalu menjadi pilihan utama. Angkanya selalu di atas 70%.
Pada trwiulan IV 2020 ini, pengguna KPR mencapai 75,1% dari total pembiayaan. Selebihnya adalah pembeli properti dengan skema pembayaran cash dan cash bertahap. Sedangkan pengembang, sebanyak 65,46% masih menggunakan modal sendiri untuk melakukan pembangunan.
saya jual rumah kontrakan yang sudah lama kosong di Ragunan, saya minta tolong ke bu Desy untuk mengurusnya. Kurang lebih dua bulan kemudian saya dikabari kalau ada yang minat beli dengan harga tinggi, padahal saya waktu itu jual dengan harga dibawah pasaran.
Jujur saya kecewa dengan agen sebelumnya karena beberapa kali saat ada calon pembeli mau lihat rumah saya, malah sering telat datang, akhirnya batal beli. Setelah bertemu Bu Karmel, jadwal bertemu dengan pembeli lebih mudah diatur dan akhirnya rumah saya bisa terjual.
Malem2 aku lagi browsing apartment, trs ada iklannya bu Aan. Langsung aku hubungin padahal ud malem gitu, tapi tetep direspon dengan baik dan cepat. Sampe akhirnya aku jadi sewa apartmen itu, bu Aan juga bantu ngurusin dr awal sampe beres.
Jadi harga properti secara agregat, tidak turun, selalu naik meski pada masa pandemi. Kenaikannya tipis berkisar 1 koma. Angka ini terjadi sejak triwulan III 2020. Sebelumnya berkisar 2 koma persen. Jadi bagi kita yang membutuhkan rumah untuk tempat tinggal, jangan pernah menunda lagi. Harga properti selalu naik.
Apalagi vaksin sudah di depan mata, pandemi segera berakhir dan ekonomi akan tumbuh. Maka harga properti semakin akan merangkak naik kembali. Sekarang-sekarang ini lah saat yang tepat untuk membeli properti.