KPR Inhouse: Alternatif Pembiayaan Properti Langsung dari Pengembang/Penjual
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan solusi populer bagi banyak orang yang ingin memiliki rumah tanpa harus membayar tunai dalam jumlah besar. KPR memudahkan calon pembeli rumah untuk membayar dengan cara mencicil dalam jangka waktu tertentu. Umumnya kita mengenal KPR bank, namun ada juga istilah KPR inhouse sebagai salah satu jenis KPR.
Apa pengertian KPR inhouse, apa kelebihan dan kekurangannya?
Article
KPR Inhouse adalah jenis pembiayaan rumah yang ditawarkan langsung oleh pengembang properti atau penjual kepada calon pembeli, tanpa perantara bank atau lembaga keuangan lainnya. Istilah “in-house” mengacu pada pembiayaan yang disediakan oleh perusahaan yang mengembangkan atau membangun properti tersebut. Dalam KPR Inhouse, pengembang atau penjual menawarkan program pembiayaan yang disesuaikan dengan kebijakan dan persyaratan internalnya, sehingga persyaratan, suku bunga, tenor, dan proses persetujuan dapat bervariasi antara satu pengembang dengan lainnya.
Kelebihan KPR Inhouse
- Lebih Mudah Disetujui
KPR Inhouse cenderung lebih mudah disetujui dibandingkan dengan KPR yang diajukan melalui bank. Proses persetujuannya tidak serumit dan seketat persetujuan KPR bank yang memerlukan banyak dokumen dan pemeriksaan kredit yang ketat. Ini yang membuat persyaratan KPR Inhouse biasanya lebih fleksibel. Fleksibilitas ini memudahkan banyak orang untuk mengajukan KPR Inhouse, termasuk calon pembeli yang memiliki pekerjaan informal atau penghasilan tidak tetap.
- Negosiasi Lebih Fleksibel
Proses negosiasi KPR Inhouse cenderung lebih fleksibel karena pembeli dan penjual bertemu langsung. Pada umumnya penjual memiliki acuan tertentu mengenai jangka waktu angsuran, jumlah angsuran, dan syarat-syarat lainnya. Meski demikian, pembeli mendapatkan ruang negosiasi sehingga acuan tersebut bisa lebih fleksibel.
- Seringkali Tidak Dikenakan Biaya Layaknya KPR di Bank
KPR Inhouse biasanya tidak mengenakan berbagai biaya tambahan seperti biaya administrasi, biaya provisi, biaya notaris atau biaya lainnya yang kerap dikenakan pada saat penandatanganan akad kredit di bank. Tentu saja ini dapat mengurangi total biaya yang harus dikeluarkan pembeli dalam proses pembelian rumah.
Recently Listed Properties
Kekurangan KPR Inhouse
- Jangka Waktu Relatif Pendek
Salah satu kelemahan utama KPR Inhouse adalah jangka waktu pembiayaannya yang relatif pendek dibandingkan dengan KPR bank. Jika KPR bank bisa menawarkan jangka waktu hingga 15 atau 20 tahun, bahkan sedang direncanakan untuk KPR 35 tahun, namun KPR Inhouse biasanya hanya menawarkan jangka waktu pembiayaan yang lebih pendek, misalnya 6-12 bulan atau hingga 5 tahun. Ini berarti angsuran per bulan bisa lebih besar, yang mungkin memberatkan bagi beberapa pembeli.
- Posisi Hukum Pembeli Cenderung Lebih Lemah
Dalam KPR Inhouse, posisi hukum pembeli bisa menjadi lebih lemah dibandingkan dengan KPR bank. Karena tidak ada perantara bank yang mengawasi dan menjamin legalitas transaksi, risiko adanya masalah hukum atau sengketa bisa lebih tinggi. Misalnya, jika penjual tidak menyerahkan sertifikat tanah atau properti sesuai perjanjian, pembeli kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah tersebut secara hukum.
Kesimpulan
KPR Inhouse merupakan alternatif menarik bagi kita yang ingin membeli properti dengan proses yang lebih mudah dan persyaratan yang lebih longgar. Kelonggaran dalam negosiasi dan biaya tambahan yang kemungkinan lebih minim menjadi kelebihan utama dari KPR inhouse. Namun, kita sebagai pembeli perlu mempertimbangkan jangka waktu yang lebih pendek dan potensi risiko hukum yang mungkin muncul. Sebaiknya, lakukan pemeriksaan yang lengkap dan konsultasi dengan notaris atau pengacara untuk memastikan keamanan transaksi.
Our Agents
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
36233Like