Konblok Ramah Lingkungan Dari Bahan Sampah Plastik
Harga properti cenderung meningkat terus karena bahan pokoknya juga terus meningkat. Tanah yang makin hari makin terbatas sedangkan kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal juga terus meningkat. Selain itu bahan baku makin hari makin mahal seiring inflasi.
Khususnya bahan baku, inovasi terus dilakukan. Termasuk mengubah sampah menjadi bahan bangunan. Inovasi bahan bangunan ini tak hanya terjadi di luar negeri. Di Indonesia banyak orang yang mulai peduli mengubah sampah menjadi hal yang bermanfaat, termasuk mengubahnya menjadi bahan bangunan.
Our Agents
Kali ini di Provinsi D.I. Yogyakarta, tepatnya di Pleret, Bantul, warganya mendeklarasikan Komunitas Bijak Sampah. Mereka bekerja bersama-sama mengumpulkan sampah plastik seperti plastik saset, kantong kresek, bungkus mie instan yang banyak terbuang dari sampah rumah tangga, diubah menjadi konblok. Sampah plastik tersebut jika dijumlahkan bisa berton-ton yang terkumpul dan jika tidak diolah, maka tidak memiliki nilai ekonomis. Tapi ketika berubah menjadi konblok dll, tentunya akan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Dikutip dari VOA Indonesia, Koordinator Kampung Bijak Sampah, Megan Dwi Pramudia menyampaikan, “Kita berinisiasi membuat Kampung Bijak Sampah. Kita bisa menyelesaikan persoalan sampah, hanya di kampung saja. Misi kita, tidak ada Tempat Penampungan Sampah Sementara, tidak ada Tempat Pembuangan Akhir, karena semua selesai di kampung masing-masing”.
Gerakan ini berbasis di kampung, bukan di provinsi atau kabupaten/kota. Kelurahan Pleret dipilih sebagai pilot project untuk kegiatan ini. Harapannya dengan biaya minim dan efektifitas tinggi, diharapkan wilayahnya menjadi bersih, indah dan menghidupi serta semua orang bisa melakukannya.
Lihat postingan ini di Instagram
Konsep pengelolaan sampah dari komunitas bijaksana ini adalah salah satu pemenang dari kompetisi di Pertamina Foundation terkait usaha untuk mengatasi masalah sosial. Masyarakat diajak untuk mengumpulkan sampah plastik yang sudah tak bernilai dan diubah menjadi produk yang bernilai tinggi dalam bentuk bahan bangunan seperti konblok, bata, pembatas jalan, bantalan rel kereta api bahkan hingga pemecah ombak.
Pengolahan sampah plastik ini sangat ramah lingkungan karena plastik tidak dibakar atau dilelehkan. Bahan yang digunakan hanya sampah plastik dan pasir. Jenis pasir apapun dapat digunakan dan ini berarti memanfaatkan bahan yang mudah didapat di sekitar. Outputnya pun bisa menyesuaikan dengan cetakan. Produk dari pengembangan telah diuji pada laboratorium litbang PUPR di Bandung. Hasilnya di atas kualitas produk yang terbuat dari semen.
Produk ini memiliki pori-pori sehingga jika produk dibentuk menjadi paving blok atau konblok dan dipasang pada pengeras jalan akan mampu menyerap air lebih baik dibanding produk yang berbahan semen. Teknologi pengolahan sampah plastik ini sudah dipatenkan namun mesin dan produknya masih belum dipatenkan.
Untuk mengembangkan menjadi skala industri dibutuhkan minimal 300 kilo sampah plastik setiap hari. Semoga kedepannya bisa menjadi skala industri dengan berbagai produk.
Sumber : https://www.voaindonesia.com/a/kampung-bijak-sampah-menyelesaikan-masalah-mulai-dari-rumah-/6709595.html
Article
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini
32434Like