Home    Kisah Sukses Mochtar Riady Membesut Lippo Group

Kisah Sukses Mochtar Riady Membesut Lippo Group

source : https://www.youtube.com/embed/MMYI3qHyt8k

Mochtar Riady lahir di Malang, 12 Mei 1929. Berasal dari keluarga pedagang batik, ayahnya bernama Liapi dan ibunya bernama Sibelau (1889-1939). Kedua orangtuanya tiba di Malang pada tahun 1918, mereka adalah perantau dari Fujian.

Mochtar Riady merupakan seorang pengusaha terkemuka di Indonesia, seorang konglomerat di balik Lippo Group. Di 2011 silam, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia dan dengan total kekayaan USD 650 Juta, Mochtar Riady berada di peringkat ke-38.

 

Baca Lengkap : Asa Baru Industri Properti di 2021

Our Agents

 

Mochtar Riady masih memiliki daya ingat yang kuat, bertutur dengan lancar dan masih aktif berkegiatan walau usianya kini hampir genap satu abad (91 tahun).

Jauh sebelum kesuksesannya seperti sekarang, Mochtar sempat mengurus sebuah toko kecil dan berhasil membuat toko mertuanya menjadi yang terbesar di kota Jember dalam kurun waktu tiga tahun.

Ayahnya tidak mendukung cita-cita Mochtar kecil untuk menjadi profesi bankir karena ayahnya menganggap bahwa pekerjaan tersebut hanya untuk orang kaya. Akhirnya sejak usia 10 tahun Mochtar harus memendam cita-citanya.

Mochtar memiliki prinsip jikalau sebuah pohon ditanam di dalam pot ataupun di dalam rumah, maka pohon itu tidak akan pernah tinggi. Sebaliknya jika ditanam di sebuah lahan yang luas, pohon tersebut akan tinggi. Demi mengejar cita-citanya menjadi seorang bankir, pada tahun 1954 Mochtar memutuskan untuk merantau ke Jakarta, walaupun saat itu dia ditentang oleh keluarganya dan tidak memiliki seorang kenalan.

Meski tidak memiliki pengalaman sekalipun, berkat keuletannya Mochtar pun akhirnya bisa bekerja sebagai bankir setelah sebelumnya bekerja di sebuah CV. Bahkan di Bank Kemakmuran, ia ditunjuk menjadi direktur di bank yang bermasalah tersebut setelah berhasil meyakinkan Andi Gappa.

Mochtar Riady tidak mengerti sedikitpun soal perbankan lantaran memang tidak memiliki pengalaman. Akhirnya Mochtar belajar dari bagian cash, checking account dan kliring, ia pun paham tentang proses pembukuan setelah belajar selama satu bulan penuh. Agar mengerti tentang akuntansi ia pun rela membayar seorang guru privat. Setelah itu barulah ia mulai menjual kepercayaan. Bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat hanya dalam waktu satu tahun.

Mochtar pernah ikut membesarkan Bank BCA, pernah mengonsolidasikan Bank Panin dan Bank Buana, hingga akhirnya mendirikan Lippo Bank. Hermawan Kertajaya pun menjulukinya sebagai bankir yang pemikir. Mochtar Riady pun saat ini dikenal sebagai bankir yang andal.

 

Baca Lengkap : Dekorasi Diatur Agar Terasa Lebih Nyaman Di Kamar Tidur

Our Agents

 

Mochtar Riady yang bernama asli Lie Mo Tie pada tahun 1975 meninggalkan Bank Panin lalu bergabung dengan Bank Central Asia (BCA), bank yang didirikan oleh keluar Liem Sioe Liong.

Di BCA, Mochtar menjadi orang kepercayaan Liem Sioe Liong mendapatkan share sebesar 17,5 persen saham. Mochtar keluar dari BCA pada akhir 1990 dan pada saat itu aset Bank BCA sudah mencapai di atas Rp 5 triliun, padahal ketika Mochtar Riady bergabung Aset bank tersebut hanya Rp 12,8 miliar.

Pada 1981 ketika masih menduduki posisi penting di BCA Mochtar membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning. Aset bank milik keluarga Hasyim ketika dibeli oleh Mochtar merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Dari pembelian saham inilah awal mula Lippo Group.

Bisnis Lippo yang semula adalah industri perbankan pun akhirnya merambah ke berbagai sektor, terutama properti. Lippo Group saat ini memiliki 5 area bisnis utama yaitu jasa keuangan yang meliputi perbankan, sekuritas, asuransi, investasi, manajemen aset dan reksadana. Kemudian seperti yang telah disebutkan, Lippo Group juga melebar ke bidang lain yaitu properti dan urban development. Bukan hanya membangun perumahan, tetapi Lippo juga membangun suatu kota yang lengkap dengan berbagai infrastruktur.

Seperti Lippo Cikarang, Bukit Sentul, Bekasi di timur Jakarta, Bogor di selatan Jakarta, dan Lippo Karawaci, Tangerang di barat Jakarta, para penghuni pun mendapatkan fasilitas internet danakses TV Cable.

Kemudian, pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, pembangkit tenaga listrik, pembangunan sarana air bersih, produksi gas, distribusi, dan prasarana komunikasi. Selain itu, ada Lippo Industries yang bergerak di bidang industri semen, porselen, industri komponen elektronik, komponen otomotif, batu bara dan gas bumi.

Lippo juga merambah bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, rekreasi, hiburan, bisnis ritel, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Ada Sekolah Pelita Harapan yang biayanya menggunakan dolar AS, Rumah Sakit untuk kelas atas  serta ekstra kurikuler seperti berkuda, ilmu komputer dan pelajaran musik, dan guru-guru yang didatangkan dari Amerika.

Lebih dari 50 anak perusahaan dimiliki oleh Lippo Group saat ini. Diperkirakan lebih dari 50 ribu karyawan bekerja di Lippo Group. Tidak hanya di Indonesia, perusahaannya pun juga sudah melebarkan cakupannya di kawasan Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Shanghai, GuangZhou dan kota asal kedua orangtuanya yaitu Fujian.

 

Disadur dari Republika.co.id

 

 

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

Article

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Average rating:  
 0 reviews
31074Like

Related Articles

Raja Properti Indonesia, Alexander Tedja