Home    Ini Keren! Sebuah Inovasi Konstruksi Baru Berbahan Dasar Tebu

Ini Keren! Sebuah Inovasi Konstruksi Baru Berbahan Dasar Tebu

 

Tantangan pengelolaan limbah pertanian telah menginspirasi para peneliti untuk menemukan solusi yang efisien dan berguna. Produk sampingan pertanian monokultur, seperti sisa produksi kedelai, tongkol jagung, jerami, biji bunga matahari, dan selulosa, sering digunakan untuk pengomposan tanah, pakan ternak, atau bahkan diubah menjadi energi untuk mengurangi limbah dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pertanian pada lingkungan.

Sumber Foto dari Sugarcrete™

Dalam konteks ini, produksi tebu membuang limbah serat ampas tebu yang signifikan—sekitar 600 juta ton—dari dua miliar ton tebu yang diproduksi setiap tahun. Namun, limbah ini memiliki potensi untuk menggantikan sistem konstruksi yang boros energi seperti beton dan batu bata dengan menggabungkan keberlanjutan dan efisiensi struktural. 

Article

Solusi Konstruksi Berkelanjutan

Sebuah inovasi yang menarik, Sugarcrete™, telah lahir berkat kerja sama UEL, Grimshaw Architects, dan produsen Tate & Lyle Sugar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi konstruksi berkelanjutan yang menggunakan produk sampingan biologis dari tebu yang dapat didaur ulang. Dengan mengutamakan keberlanjutan sosial dan lingkungan selama proses produksi dan penerapan bahan-bahan tersebut, proyek ini dapat mengurangi emisi karbon dari industri konstruksi.

Sumber Foto dari Sugarcrete™

Menurut Armor Gutierrez Rivas, seorang Profesor Arsitektur Senior, “Inovasi utama Sugarcrete™ adalah untuk menantang kesalahpahaman yang ada bahwa biomaterial memiliki kinerja struktural yang rendah dan menciptakan material dengan kekuatan struktural yang cukup untuk dapat mandiri.” 

Sumber Foto dari Sugarcrete™

Studi ini dimulai sebagai bagian dari program Magister Arsitektur di University of East London (UEL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi penggunaan produk sampingan dalam industri konstruksi, termasuk produk sampingan yang berasal dari produksi gula Tate & Lyle.

Sumber Foto dari Sugarcrete™

Pada dasarnya, SugarcreteTM dibuat dengan menggabungkan bahan pengikat mineral dan ampas tebu. SugarcreteTM dapat menggantikan industri batu bata tradisional dan menghemat 1,08 miliar ton CO2—setara dengan 3% produksi karbon dioksida global—dengan menggunakan 30% produksi ampas tebu global. Produk akhir produk ini lebih ringan dari batu bata tradisional dan hanya memiliki jejak karbon antara 15 dan 20 persen. 

Recently Listed Properties

Target Mencapai Emisi Nol Bersih

Tebu adalah bahan yang sangat penting untuk mencapai emisi nol bersih karena memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat dan mengubah CO2 menjadi biomassa dengan efisiensi lima puluh kali lipat dibandingkan tanaman kehutanan lainnya. Selain itu, bahan tersebut memiliki sifat struktural yang baik, bersifat insulasi, tahan api, dan mudah digunakan oleh orang yang tidak terampil. Karena komposisinya yang sederhana, rantai pasokan dapat disederhanakan.

Sumber Foto dari Sugarcrete™

 

Produksi SugarcreteTM sangat mudah dan mirip dengan pembuatan balok beton biasa. Proporsi bahan, pencampuran, pengecoran, dan pengeringan/pengawetan adalah semua bagian dari proses ini. Komponen pengikatnya terbuat dari mineral berbasis dan mudah ditemukan di daerah dengan industri gula yang sudah mapan. Namun, berbagai variabel dalam bahan baku mentah, seperti kadar air, ukuran partikel, dan pengotor yang tidak diinginkan, merupakan kendala dalam produksi skala besar.

Untuk memperluas aplikasi produk ini, tim pengembangan dan Grimshaw Architects membuat konsep geometri yang saling terkait. Metode ini ditemukan dan dipatenkan oleh insinyur Perancis Joseph Abeille pada tahun 1699, dan kemudian dikembangkan oleh tim peneliti modern. Metode ini diterapkan pada sugarcrete untuk membuat pelat lantai komposit yang disebut “SugarcreteTM Slabs”, yang dapat dibongkar, digunakan kembali, dan tahan api.

Proyek ini telah menghasilkan sistem kit-of-parts yang fleksibel dan dapat disesuaikan yang menggunakan bahan ramah lingkungan ini dengan bantuan teknologi digital. Tim percaya bahwa teknologi dapat memberdayakan masyarakat lokal dan memungkinkan pemanfaatan material alami yang lebih baik. Selain itu, tim membuat keputusan untuk tidak mematenkan hasil penelitian dalam upaya mendorong adopsi bahan tersebut secara lokal dan mengurangi penggunaan semen.

Harapannya akan masa depan konstruksi yang lebih berkelanjutan semakin terwujud dengan SugarcreteTM. Proyek ini menawarkan solusi yang cerdas dan bernilai bagi masa depan bangunan dan lingkungan kita dengan mengatasi tantangan lingkungan dan sosial melalui inovasi berkelanjutan.

Our Agents

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Sumber: https://www.archdaily.com/1001501/from-agro-waste-to-sustainable-structures-concrete-made-from-sugarcane

35442Like

Related Articles