Home    Hari Kereta Api Nasional

Hari Kereta Api Nasional

 

 

Hari ini, 28 September adalah Hari Kereta Api Nasional. Ya, memang tidak banyak yang tahu tentang Hari Kereta Api Nasional.

Perkeretaapian nasional saat ini memiliki inovasi-inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari perjalanan panjang yang lalu menjadi sejarah perkeretaapian indonesia sampai ditetapkannya hari kereta api nasional. Ya, 28 September ditetapkan menjadi Hari Kereta Api Nasional dan tahun 2018 adalah peringatan ke-73 tahun Kereta Api Nasional.

 

Industri Kereta Api di Tanah Air mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang sejak jaman penjajahan Belanda. Pembangunan pertama dimulai pada 17 Juni 1864 di Desa Kamijen. Diprakarsai langsung oleh “Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes.

 

Jalur kereta ini mempunyai panjang 26 km dari desa Kamijen menuju desa Tanggung, dan dibuka mulai pada tanggal 10 Agustus 1864. Pada 10 Januari 1870 jalur ini menjadi 110 km dan mampu menghubungkan Semarang-Surakarta.

 

Keberhasilan pembangunan jalur kereta api Semarang – Surakarta ini memicu pembangunan jalur kereta api di daerah lain. Tak kalah dengan pulau Jawa, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan bahkan sampai Sulawesi juga dibangun jalur kereta Api. Tak ketinggalan, Kalimantan, Bali serta Lombok juga ikut dibangun.

 

Jalur-jalur kereta ini dibangun dengan tujuan utama untuk keperluan transportasi pengangkut rempah-rempah oleh pihak Belanda. Tak hanya itu, kereta juga digunakan oleh Belanda untuk pendistribusian senjata dan amunisi saat perang berlangsung.

Pada 28 September 1945, sekitar sebulan setelah proklamasi, saat itulah para pegawai kereta api Indonesia dapat mengambil alih Balai Besar Kereta Api Bandung dari kuasa kolonial Jepang. Dari momen itu, maka 28 September ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Nasional di Indonesia.

 

Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Dilansir dari rilis.id, sejarah kereta api Indonesia berawal ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr LAJ Baron Sloet van de Beele pada 17 Juli 1864.

 

Kemudian pada 1876, jalur pertama kereta api Indonesia di Desa Kamijen, Semarang, yang saat ini menjadi Stasiun Gudang Semarang dioperasikan. Pada masa itu, kereta api yang digunakan masih menggunakan mesin uap pada lokomotif kereta, di mana petugasnya bekerja dengan membakar kayu dan menjaga api tetap menyala.

 

Pergantian nama-nama Perkeretaapian Indonesia sampai Menjadi KAI mengacu pada perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, bahwa harus dilakukan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950.

 

Lalu pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air.

 

PT.KAI selalu menghadirkan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991.

Tahap terakhir, perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998. Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.

 

Referensi 1 2

7479Like

Related Articles