Harga Properti Paling Susah Terbeli di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Ada sesuatu yang menarik terkait harga properti yang dirilis oleh Numbeo. Pada September 2024 lalu, Numbeo merilis data terkait dengan harga properti yang tidak sebanding dengan pendapatan suatu negara. Sehingga di negara tersebut, properti menjadi barang pokok yang makin sulit untuk dipenuhi.
Apalagi kenaikan harga rumah yang terus terjadi dari tahun ke tahun menjadi tantangan serius bagi banyak orang, khususnya bagi yang ingin memiliki rumah pertama. Hanya saja, kenaikan harga rumah ini tidak diiringi peningkatan pendapatan secara proporsional, membuat banyak negara menghadapi kesulitan serupa.
Numbeo sendiri adalah platform berbasis data crowdsourcing yang menyediakan informasi tentang biaya hidup, harga properti, tingkat kriminalitas, kualitas kesehatan, lalu lintas, dan indikator lainnya yang relevan untuk menilai kualitas hidup di berbagai kota dan negara di seluruh dunia.
Berikut adalah 10 negara dengan harga properti yang sudah terbeli di dunia:
Article
Turki: Peringkat Pertama
Turki menempati posisi pertama sebagai negara dengan harga properti paling tidak terjangkau. Rasio harga rumah terhadap pendapatan mencapai 81,45 persen, dipengaruhi inflasi tahunan sebesar 61,78 persen.
Gaji tahunan rata-rata penduduk hanya USD6.588 (Rp106 juta), sementara harga rumah per meter persegi cukup tinggi.
Nepal dan India di Peringkat Kedua dan Ketiga
Nepal berada di posisi kedua dengan rasio harga rumah terhadap pendapatan sebesar 59,04 persen. Pendapatan tahunan rata-rata hanya USD2.464 (Rp39,8 juta), sementara harga rumah per meter perseginya mencapai USD1.454 (Rp23,4 juta).
India menyusul di peringkat ketiga dengan rasio 49,86 persen. Gaji tahunan rata-rata penduduknya USD2.854 (Rp46 juta), sedangkan harga rumah per meter persegi sekitar USD1.423 (Rp23 juta).
Indonesia: Peringkat Keempat
Indonesia masuk dalam daftar negara dengan harga properti paling tidak terjangkau, berada di peringkat ke-4. Rasio harga rumah terhadap pendapatan mencapai 48,35 persen.
Pendapatan tahunan rata-rata penduduk hanya USD2.300 (Rp37 juta), sementara harga rumah per meter persegi senilai USD1.111 (Rp17,9 juta).
Recently Listed Properties
Peringkat Kelima sampai Kesepuluh
- Armenia menempati posisi kelima dengan rasio 46,12 persen. Pendapatan tahunan rata-rata USD6.090 (Rp98 juta), sedangkan harga rumah per meter persegi mencapai USD2.810 (Rp45 juta).
- Korea Selatan berada di peringkat keenam dengan rasio 38,71 persen. Meskipun pendapatan tahunan rata-rata USD26.653 (Rp430 juta), harga rumah sangat tinggi, mencapai USD10.318,46 (Rp166 juta) per meter persegi.
- Peru berada di posisi ketujuh dengan rasio 33,01 persen. Pendapatan tahunan rata-rata USD4.805 (Rp78 juta), sementara harga rumah USD1.586 (Rp26 juta) per meter persegi.
- Republik Dominika ada di peringkat kedelapan dengan rasio 29,06 persen. Pendapatan tahunan rata-rata USD4.720 (Rp76 juta), sedangkan harga rumah USD1.371 (Rp22 juta) per meter persegi.
- Brasil menempati peringkat kesembilan dengan rasio 28,10 persen. Pendapatan tahunan rata-rata USD4.920 (Rp79 juta), sementara harga rumah USD1.383 (Rp22 juta) per meter persegi.
- Chile berada di peringkat kesepuluh dengan rasio 28,01 persen. Pendapatan tahunan rata-rata USD8.147 (Rp132 juta), sedangkan harga rumah USD2.282 (Rp37 juta) per meter persegi.
Laporan ini menunjukkan bahwa tantangan memiliki rumah bukan hanya masalah di negara maju, tetapi juga di negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah.
Our Agents
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Sumber: Numbeo.com dan Medcom.id
40101Like