Hampir 10 Juta Gen Z Menganggur, Dapatkah Industri Properti Menjadi Solusi?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 9,9 juta generasi Z (Gen-Z) di Indonesia, yang berada dalam rentang usia 15 hingga 24 tahun, saat ini menganggur atau tergolong dalam kategori NEET (Not in Employment, Education, or Training). Angka ini menjadi pukulan keras bagi Indonesia, mengingat target ambisius negara untuk mencapai status Indonesia Emas pada tahun 2045.
Article
Data BPS
Menurut BPS, hampir 10 juta orang berusia 15 hingga 24 tahun—juga dikenal sebagai Gen Z—tergolong dalam kategori NEET atau tidak bersekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan. NEET sering disebut sebagai pengangguran di usia muda karena tidak melakukan kegiatan yang produktif.
Secara rinci, dari 44,47 juta orang berusia 15 hingga 24 tahun pada Agustus 2023, sekitar 22,5 persen, atau 9,89 juta orang, termasuk dalam kategori NEET. Angka ini masih tinggi, tetapi turun sebesar 0,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada Agustus 2022. Jumlah NEET paling banyak ditemukan di kota-kota, dengan 5,23 juta orang, dan di pedesaan, dengan 4,65 juta orang.
Tanggapan Anggota DPR
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menekankan betapa pentingnya mengalihkan perhatian investasi Indonesia dari sektor padat modal ke sektor padat karya. Nevi mengatakan bahwa investasi selama ini terlalu banyak tertuju pada sektor padat modal yang tidak mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Nevi berpendapat bahwa lebih banyak investasi padat karya berarti lebih banyak tenaga kerja yang dapat diserap. Nevi mempertanyakan efektivitas capaian investasi yang dikelola oleh Kementerian Investasi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stagnan di angka 5 persen sejak tahun 2014 hingga 2023, meskipun ada peningkatan investasi.
Recently Listed Properties
Industri Properti Bisa Menjadi Solusi
Industri properti adalah salah satu bidang yang memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Industri ini mencakup pembangunan perumahan serta proyek komersial seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan fasilitas umum.
Tenaga kerja yang beragam diperlukan untuk proyek properti, mulai dari pekerja konstruksi, insinyur, arsitek, hingga manajer proyek dan staf administrasi. Oleh karena itu, industri ini dapat berfungsi sebagai sektor padat karya yang efektif untuk mengurangi pengangguran Gen Z.
Berikut beberapa alasan mengapa industri properti bisa menjadi solusi yang efektif:
Menyerap Tenaga Kerja
Banyak tenaga kerja terlibat dalam industri properti secara langsung. Proyek konstruksi membutuhkan berbagai keterampilan, mulai dari pekerjaan dasar seperti tukang batu dan pekerja bangunan, hingga profesional terampil seperti insinyur, arsitek, dan manajer proyek. Dengan banyaknya proyek properti yang direncanakan dan dibangun, Gen Z akan melihat lebih banyak peluang kerja.
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Industri properti memiliki dampak berantai yang luas terhadap ekonomi. Peningkatan aktivitas di bidang ini dapat mendorong pertumbuhan industri terkait lainnya, seperti peralatan konstruksi, bahan bangunan, dan jasa keuangan, yang secara tidak langsung akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Investasi Jangka Panjang
Investasi properti biasanya bersifat jangka panjang. Proyek besar memerlukan bertahun-tahun untuk diselesaikan, yang memberikan stabilitas pekerjaan bagi yang terlibat dalam proyek. Ini memberikan peluang pekerjaan yang lebih lama bagi Gen Z yang bekerja di sektor ini.
Pemerintah dapat mengurangi tingkat pengangguran dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi generasi muda dengan mengarahkan pertumbuhan investasi pada sektor industri properti. Karena sektor ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi menjadi lebih stabil. Metode ini memungkinkan kita untuk mengambil langkah besar menuju pencapaian target Indonesia Emas 2045 dan sekaligus mengatasi masalah pengangguran bagi generasi muda.
Our Agents
Jujur saya kecewa dengan agen sebelumnya karena beberapa kali saat ada calon pembeli mau lihat rumah saya, malah sering telat datang, akhirnya batal beli. Setelah bertemu Bu Karmel, jadwal bertemu dengan pembeli lebih mudah diatur dan akhirnya rumah saya bisa terjual.
Mamaku lgi cari rumah di lebak bulus, temen ku blg ada kenalan agen properti yg bisa bantu cari rumah, akhirnya aku di ksh no telp bu Euis.
ngga lama aku hubungin trs ceritain deh aku lagi cari rumah, kebetulan bu Euis punya listingnya.
Mama ku suka, dan harganya jg cocok. Bu Euis jg bantu ngurusin aku dr awal smp selesai.
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Referensi: Dari berbagai sumber
36562Like
