Home    Gereja Unik di Kaki Gunung di Negeri Tirai Bambu

Gereja Unik di Kaki Gunung di Negeri Tirai Bambu

Natal 2024 menghadirkan kehangatan dan sukacita bagi umat Kristiani di seluruh dunia, merayakan kehadiran Yesus dengan penuh rasa syukur. Dalam semangat Natal, tak ada salahnya menyelami  cerita tentang sebuah gereja kecil yang unik di kaki gunung di Negeri Tirai Bambu, tepatnya di Julong, Quanzhou. 

Julong adalah sebuah kota baru di dekat Quanzhou, yang berpenduduk 7 juta jiwa. Sejak dibuka, jumlah penduduknya terus bertambah, menarik perhatian orang dari seluruh penjuru negeri. Saat ini, kota tersebut menjadi tempat tinggal bagi sekelompok kecil umat Protestan. Selama bertahun-tahun, umat Protestan berkumpul di sebuah toko kecil. 

Article

Namun, dengan jumlah jemaat yang terus bertambah dan kapasitas ruang yang tidak mencukupi, umat Protestan memutuskan untuk membangun sebuah gereja yang mampu menampung hingga 1.000 orang. Terletak di kaki gunung hijau, lokasi gereja ini dirancang untuk menjadi sebuah ikon bagi seluruh kota.

Ekspektasi yang Beragam
Jemaat muda di Julong berasal dari berbagai denominasi, sehingga mereka mengalami ketidakpastian terkait tradisi liturgis dan simbolis. Gereja baru ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menyatukan perbedaan tersebut. 

Secara lebih luas, jemaat berharap gereja ini menjadi simbol inklusif untuk awal yang baru – karena di kota ini, baik umat Kristen maupun non-Kristen berbagi pengalaman serupa sebagai pendatang yang harus membangun hubungan baru. 

Selain ruang ibadah, gereja juga dirancang untuk mencakup daftar panjang ruang komunitas yang bersifat sekuler.

Gereja Berbasis Arketipal
Menyadari dilema ekumenis yang dihadapi, desain gereja mengacu pada motif-motif arketipal sebagai panduan dalam pengambilan keputusan arsitektur. Setelah perenungan mendalam, seorang jemaat senior bertekad untuk mendirikan gereja di sini. Istrinya pun juga turut menambahkan bahwa mereka semua adalah pendatang. Mereka ingin gereja ini menjadi bahtera bagi para pendatang, tempat perlindungan mereka.”

Recently Listed Properties

Fungsi dan Ikonografi
Desain gereja menyerupai bahtera – melayang di atas dunia, tetapi tertambat pada fondasi iman, sebuah ide kuno. Dengan terinspirasi oleh citra ini, solusi desain dibagi menjadi dua bagian. Bagian bawah, yang dilapisi granit, dirancang menyerupai batu bertingkat dan dapat dibagi menjadi ruang-ruang fleksibel untuk kebutuhan sekuler. Di atasnya, terletak bagian nave yang dilapisi panel GRC, menggambarkan sebuah bahtera yang abstrak. Bentuk ini menghindari representasi literal, tetapi tetap menyampaikan narasi yang kaya makna.

Performa dan Liturgi
Desain gereja mengundang keterlibatan fisik dan spiritual. Seperti sebuah ziarah, jemaat menaiki teras-teras menuju ruang ibadah. Di puncaknya, mereka disambut oleh Paradise – elemen abad pertengahan yang menandai perlindungan gereja dan mempersiapkan jemaat untuk memasuki ruang utama bahtera. 

Bertentangan dengan metafora bahtera yang “terisolasi”, ruang ibadah ini justru membuka pandangan langsung ke gunung. Pemandangan alam menjadi bagian dari liturgi, menggemakan adegan arketipal jemaat sebelum perpecahan: Khotbah Yesus di Bukit.

Our Agents

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Sumber: ArchDaily.com

39881Like

Related Articles