Home    Bahan Alternatif Pengganti Kayu

Bahan Alternatif Pengganti Kayu

source : https://www.youtube.com/embed/ZNfYJz00UGw

Kita harus mulai sadar bahwa kayu di sekitar kita sudah mulai menipis. Hutan-hutan mulai gundul karena kayunya digunakan untuk pembangunan atau pembukaan lahan untuk perumahan, tambang dan kepentingan lainnya. Maka kita butuh bahan baku alternatif kayu.

Dikutip dari Kompas.ID rubrik Klasika, bambu menjadi pilihan yang baik sebagai alternatif dari kayu. Bambu memberikan beragam keuntungan antara lain yaitu, bambu mampu menahan dan menghindarkan erosi, dapat memperbaiki kandungan tanah, serta memiliki kandungan biomassa yang besar.

 

Baca Lengkap : Rumah Ekslusif di Kebayoran Baru

Our Agents

 

Bambu juga memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan kayu. Laju pertumbuhan tanaman ini rata-rata 3–10 sentimeter per hari dan dapat dipergunakan dalam umur tumbuh 3–5 tahun. Bambu sebagai material bangunan juga lebih lentur ketimbang kayu.

Saat ini dikembangkan bambu laminasi yang tampilannya menyerupai kayu guna fleksibilitas penggunaan material. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai bambu laminasi.

Bambu laminasi ialah semacam bambu olahan “siap saji” yang dikembangkan untuk mengatasi kelangkaan material kayu saat ini. Kekuatannya pun setara atau bahkan mungkin lebih kuat dari pada papan laminasi berbahan kayu.

Kita pun turut berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan hidup lantaran, penggunaan bambu dengan teknik laminasi sebagai bahan bangunan menjadi makin fleksibel.

Bambu yang berongga, tidak geometris dan berbentuk lingkaran tak sempurna perlu digabungkan menjadi elemen balok ibarat balok kayu. Untuk itu perlu dilakukan perekatan dengan teknik tertentu.

 

Baca Lengkap : Peraturan Baru Bagi WNA Yang Memiliki Apartemen di Indonesia

Our Agents

 

Bambu yang digunakan adalah bambu yang besar, tua, kering dan tebal, bambu petung, wulung, andong atau wayan. Bambu dijadikan bilah-bilah memanjang dengan mesin pemotong setelah sebelumnya pangkalnya dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan penyortiran lantaran diameter bambu tak selalu sama.

Langkah berikutnya adalah pengawetan dengan cara memasukkan bilah bambu ke dalam wadah berisi larutan pengawetan dan kemudian dikeringkan supaya memperoleh kadar air yang tepat.

Kemudian dilakukan proses kempa (dilakukan pengepresan material bambu) dengan  perekat sehingga terbentuklah bambu laminasi. Sebagai tahap terakhir, bambu lapis dihaluskan permukaannya, lalu divernis dan dicat supaya penampilannya menarik.

 

Sumber: https://klasika.kompas.id/baca/bambu-laminasi-alternatif-pengganti-kayu/

 

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

Article

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Average rating:  
 0 reviews
31183Like