Home    Asa Baru Industri Properti di 2021

Asa Baru Industri Properti di 2021

source : https://www.youtube.com/embed/-vmTRlgMT8A

Tahun baru 2021 ini terasa spesial. Karena 2021 ini adalah tahun pertama kita melewatinya dengan masih berkutat dengan pandemi corona. Apalagi kasusnya tak kunjung menurun. Bolak balik pemerintah pusat dan daerah memperketat protokol kesehatan dengan PSBB nya.

Meski demikian, secercah harapan baru di industri properti mulai tampak di ufuk 2021. Apa saja kah itu?

 

Baca Lengkap : Rumah Di Kebayoran, Selangkah ke Pusat Bisnis Indonesia

Our Agents

 

Program SWF Diluncurkan Januari 2021

Dengan ditekennya UU Cipta Kerja, maka Januari 2021 adalah waktu untuk menjalankan amanah UU Cipta Kerja tersebut. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan regulasi mengenai Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Soveregein Wealth Fund ( SWF) akan rampung dan mulai diimplementasikan pada Januari 2021.

Menurut bapak Menteri, saat ini ada komitmen investasi yang masuk ke LPI dari International Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat ( AS) sebesar 2 miliar dollar AS. Pemerintah Indonesia menargetkan dapat menghimpun dana SWF hingga 6 miliar dollar AS pada tahun ini.

Jadi bisa dibayangkan, jika investasi lancar masuk ke Indonesia, maka perekonomian akan meningkat dan dengan peningkatan ini dapat mendorong sektor industri properti menjadi lebih baik di tahun 2021.

 

Infrastruktur yang telah dan akan dikerjakan
Satu paket dengan industri properti adalah industri infrastruktur. Bak dua sisi mata uang.  Dua industri ini saling kait terkait. Infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah Indonesia belakangan ini sangat digenjot. Jalan tol, pelabuhan, bandara dan sekarang mulai bergeliat kawasan industri di timur Jakarta hingga Brebes.

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) mentargetkan akan melelang 5.408 paket pekerjaan infrastruktur senilai  Rp 107,6 triliun paling lambat selesai bulan April 2021.  Menurut  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,  pembangunan infrastruktur bakal  menjadi tumpuan dalam memperbaiki pertumbuhan ekonomi nasional karena investasi dan kegiatan ekspor yang masih rendah akibat badai corona.

Di sisi lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan alokasi anggaran dari Surat Berharga Syariah Negara ( SBSN) Tahun 2021 senilai Rp 14,76 triliun. SBSN ini akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan 97 proyek infrastruktur.

 

Baca Lengkap : Dekorasi Diatur Agar Terasa Lebih Nyaman Di Kamar Tidur

Our Agents

 

Harga saham emiten properti

Bagi investor properti, salah satu instrumen yang bisa gunakan adalah sektor finansial. Dalam hal ini bursa saham. Mengutip Ryan Filbert, pakar investasi yang pernah kita undang dalam live Instagram Regina Realty, mengatakan bahwa bursa saham itu sensitif terhadap perubahan. Nah emiten-emiten properti sejak Oktober 2020 hingga sekarang bulan Januari 2021 mendapati trend harga naik.

Hal ini menunjukkan bahwa investor merespon positif terhadap industri properti dan tercermin dengan harga saham properti yang cenderung meningkat. Investor percaya dengan industri properti. Semoga hal ini diikuti dengan pertumbuhan sektor properti secara riil.

 

Suku Bunga Acuan Pada Titik Terendah

 Bulan November 2020 lalu, suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 days reverse repo rate telah diturunkan ke level 3,75%. Untuk suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 3% dan lending facility turun 25 bps menjadi 4,5%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan penurunan ini sejalan dengan pertimbangan kondisi perekonomian Indonesia yang memerlukan stabilitas di tengah perkiraan angka inflasi yang masih rendah.

Harapannya, dengan suku bunga acuan yang rendah, dapat menekan suku bunga KPR ke titik terendah pula sehingga daya beli masyarakat dapat dirangsang untuk meningkat.

 

Harga Rumah Subsidi Tidak Naik di 2021

 Tahun 2021 ini, rumah subsidi tidak mengalami kenaikan harga. Sehingga diharapkan backlog dapat berkurang karena masyarakat masih mampu menjangkau harga rumah tersebut. Penetapan harga jual rumah subsidi ini mengacu kepada Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR Nomor 242/KPTS/M/2020 Tahun 2020 dan Kepmen Nomor 587/KPTS/M/2019 Tahun 2019.

Tersebut di atas adalah beberapa hal yang merupakan cahaya terang di horizon industri properti tahun 2021. Semoga akan industri properti bakal menjadi lebih cerah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Untuk membeli dan berinvestasi di properti, ada Regina Realty di ReginaRealty.co.id.

 

 

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

Article

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Average rating:  
 0 reviews
31070Like

Related Articles