Home    AREBI Usul Pada Pemerintahan Prabowo Agar Longgarkan Peraturan Beli Properti Untuk WNA

AREBI Usul Pada Pemerintahan Prabowo Agar Longgarkan Peraturan Beli Properti Untuk WNA

Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) menyambut baik rencana pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan menjadikan sektor perumahan sebagai salah satu program prioritas. Program ini termasuk janji untuk membangun 3 juta rumah per tahun.

Lukas Bong, Ketua Umum Arebi, menyatakan bahwa sektor perumahan memiliki dampak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, karena terkait dengan 185 industri lainnya.

Article

Arebi mendukung rencana pendirian kementerian khusus perumahan yang diusulkan pemerintahan baru ini. Kementerian tersebut diharapkan dapat fokus pada pembuatan kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai tantangan dalam sektor perumahan, yang saat ini masih memerlukan banyak pembenahan.

Lukas menekankan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lebih banyak berfokus pada pembangunan infrastruktur, sehingga sektor perumahan memerlukan lembaga khusus.

Lukas juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan pemerintah guna memastikan kebijakan perumahan yang dihasilkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyediakan hunian yang layak dan terjangkau, serta menciptakan pasar properti yang sehat dan transparan.

Dalam hal kebijakan kepemilikan properti oleh warga negara asing (WNA), Lukas menyebutkan bahwa aturan yang ada saat ini masih “tanggung” dan tidak cukup menarik bagi pembeli asing.

Saat ini, WNA hanya dapat membeli properti dengan status hak guna bangunan (HGB) yang berlaku hingga 80 tahun, tetapi dengan perpanjangan bertahap.

Recently Listed Properties

Lukas menyarankan agar Indonesia mencontoh negara-negara seperti Singapura dan Malaysia, yang memberikan hak kepemilikan hingga 99 tahun secara langsung, untuk menarik lebih banyak pembeli asing.

Lukas berpendapat bahwa memberikan jangka waktu kepemilikan properti hingga 70-80 tahun tanpa perpanjangan akan memberikan dampak positif bagi industri properti di Indonesia.

Selain itu, meningkatnya pembelian properti oleh WNA akan meningkatkan pendapatan pajak, yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mendukung program perumahan rakyat.

Pajak yang dibebankan kepada pembeli asing dapat mencapai 20%, yang menurut Lukas dapat menjadi sumber pendanaan untuk subsidi perumahan rakyat.

Arebi juga berharap agar pemerintah melanjutkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) pada tahun depan untuk menjaga pertumbuhan sektor properti.

Selain itu, Arebi berkomitmen untuk mendorong sertifikasi agen properti guna melindungi masyarakat dari praktik penipuan atau manipulasi dalam transaksi properti.

Saat ini, Arebi memiliki 1.400 anggota perusahaan broker yang tersebar di seluruh Indonesia. Di era pemerintahan baru, Arebi akan terus berfokus pada sertifikasi agen properti dan menyelenggarakan agenda penting seperti The Biggest Real Estate Summit dan Musyawarah Nasional (Munas).

Our Agents

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

 

Sumber: Kontan.co.id

 

38074Like

Related Articles