Adanya WFH di Malaysia, Dorong Migrasi Ke Daerah Semi-Perkotaan atau karena Harga Turun?
source : https://www.youtube.com/embed/ajuK_FfCwnQ
Budaya WFH alias Work From Home dianggap menjadi pendorong orang Malaysia mencari daerah semi perkotaan atau kota-kota kecil untuk membeli properti. Dengan lebih banyak orang Malaysia yang mencari daerah semi-perkotaan dan kota-kota kecil untuk memperoleh properti, pengamat pasar terbagi atas apakah budaya kerja dari rumah adalah kekuatan pendorong untuk tren pembelian semacam itu.
Baca Lengkap : Turunnya Kasus Corona, Saatnya Memulai Bisnis Penginapan.
Our Agents
Jujur saya kecewa dengan agen sebelumnya karena beberapa kali saat ada calon pembeli mau lihat rumah saya, malah sering telat datang, akhirnya batal beli. Setelah bertemu Bu Karmel, jadwal bertemu dengan pembeli lebih mudah diatur dan akhirnya rumah saya bisa terjual.
Mamaku lgi cari rumah di lebak bulus, temen ku blg ada kenalan agen properti yg bisa bantu cari rumah, akhirnya aku di ksh no telp bu Euis.
ngga lama aku hubungin trs ceritain deh aku lagi cari rumah, kebetulan bu Euis punya listingnya.
Mama ku suka, dan harganya jg cocok. Bu Euis jg bantu ngurusin aku dr awal smp selesai.
Dikutip dari Sun Daily, Wakil Presiden Asosiasi Penilai, Manajer Properti, Agen Estate dan Konsultan Properti (PEPS – Property Managers, Estate Agents and Property Consultants) A. Subramaniam meyakini bahwa tren ini dipicu oleh penurunan harga properti yang signifikan dari tahun lalu. Sementara itu, agen properti Gan Boon How mengaitkannya dengan WFH yang dilakukan oleh perusahaan.
Subramaniam mencatat bahwa kota-kota kecil seperti Semenyih dan Rawang perlahan-lahan berubah menjadi tempat tujuan untuk tinggal karena harga properti di daerah ini jauh lebih rendah dan lebih dapat dinegosiasikan. Meski menurutnya harga properti juga turun di kota seperti Kuala Lumpur, mencapai 20%-30% dari harga tahun lalu.
WFH membuat jam kerja menjadi fleksibnel dan memungkinkan banyak pekerja menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Namun menurut Subramaniam, ini tidak lantas berarti bahwa WFH menjadikan tren membeli properti di daerah semi perkotaan. Gambaran mengenai hal ini akan lebih jelas pada tahun depan.
Subramaniam mengatakan bahwa harga properti residensial sudah semakin terjangkau saat ini. Karena ekonomi melambat, banyak orang yang tidak baik-baik saja karena kehilangan pekerjaan sehingga lebih sulit menjual properti. Harga properti yang lebih terjangkau dan tanah serta rumah yang lebih luas menjadi pilihan banyak orang membeli di pinggiran kota.
Baca Lengkap : Rancang Interior Untuk Tingkatkan Nilai Sewa dan Investasi Rumah Petak
Recently Listed Properties
Diharapakan pada masa depan, home office menjadi tren yang dicari pada sebuah rumah. Sehingga orang membutuhkan rumah yang lebih besar untuk mengfungsikan sebagian rumahnya sebagai tempat bekerja. Pilihan itu banyak terdapat di pinggiran kota, dengan harga yang lebih terjangkau.
Dikutip dari PropertyGuru.com.my, Gan mengatakan tren pembeli rumah yang pindah ke pinggiran telah meningkat, khususnya di Selangor, menambahkan bahwa itu terutama karena fleksibilitas yang diberikan oleh budaya bekerja dari rumah. Orang tak perlu lagi tinggal di kota untuk bekerja di kantor mereka.
Apakah tren ini akan terjadi di Indonesia juga?
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini
