Home    Penjualan Properti  Residensial Triwulan I 2024 Tumbuh Pesat, Naik 31,16%

Penjualan Properti  Residensial Triwulan I 2024 Tumbuh Pesat, Naik 31,16%

Bank Indonesia merilis laporan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan I 2024. Dalam laporan tersebut memuat hasil survey tentang harga properti residensial, penjualan serta pembiayaan. Penjualan properti residensial tumbuh pesat pada Triwulan I 2024 dengan kenaikan 31,16%.

Bagaimana rincian SHPR Triwulan I 2024 dari Bank Indonesia?

Article

Harga Properti Melanjutkan Peningkatan

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa harga properti residensial di pasar primer terus meningkat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I 2024 yang naik sebesar 1,89% secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 1,74% (yoy).

Peningkatan IHPR ini terutama dipicu oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat sebesar 2,41% (yoy), melanjutkan kenaikan harga sebesar 2,15% (yoy) pada triwulan IV 2023. Selain itu, harga rumah tipe menengah dan besar pada triwulan I 2024 juga menunjukkan peningkatan meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Harga rumah tipe menengah naik sebesar 1,60% (yoy) dan tipe besar naik sebesar 1,53% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 1,87% (yoy) dan 1,58% (yoy).

Penjualan Properti Meningkat Signifikan

Penjualan properti residensial pada triwulan I 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 31,16% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 3,37% (yoy). Peningkatan penjualan ini terjadi pada semua tipe rumah. Penjualan rumah tipe kecil meningkat sebesar 37,84% (yoy), tipe menengah naik sebesar 13,57% (yoy), dan tipe besar mengalami kenaikan sebesar 48,51% (yoy).

Recently Listed Properties

Menurut responden, faktor utama yang mendorong peningkatan penjualan adalah pembukaan proyek baru yang berhasil menarik minat konsumen. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor yang menghambat pengembangan dan penjualan properti residensial primer, yaitu:

  1. Kenaikan harga bangunan (37,55%)
  2. Masalah perizinan (23,70%)
  3. Suku bunga KPR (21,43%)
  4. Proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (17,31%).

Sumber Pembiayaan

Pada triwulan I 2024, sumber pembiayaan utama bagi pengembang dalam pembangunan properti residensial terutama berasal dari dana internal perusahaan dengan pangsa sebesar 72,93%. Selain itu, pengembang juga mengandalkan sumber pembiayaan lain, yaitu pinjaman perbankan yang mencakup 16,34% dan pembayaran dari konsumen yang menyumbang 6,77%.

Sementara itu, dari sisi konsumen, skema pembayaran utama dalam pembelian rumah primer adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 76,25%. Selain KPR, pembayaran tunai bertahap memiliki pangsa sebesar 16,59%, dan pembayaran tunai sebesar 7,17%. Kondisi ini menjadikan KPR sebagai skema utama dalam pembiayaan pembelian rumah primer, mencakup 76,25% dari total pembiayaan.

Our Agents

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

 

36250Like

Related Articles