Properti di Jepang Bak Bumi dan Langit. Ada yang Dijual Murah, Ada yang Meroket Tajam
Jutaan rumah terbengkalai di daerah pedesaan Jepang. Data survei perumahan dan lahan tahun 2018 menunjukkan bahwa di pedesaan Jepang terdapat sekitar 8,5 juta rumah terbengkalai, atau akiya. Namun, Nomura Research Institute (NRI) memperkirakan bahwa ada hampir 11 juta akiya di seluruh Jepang pada tahun 2033, dengan jumlah ini mungkin mencapai lebih dari 30% dari semua rumah di Jepang.
Masalah ini adalah hasil dari urbanisasi dan migrasi orang Jepang ke kota-kota besar. Fenomena ini menyebabkan banyak rumah pedesaan menjadi kosong. Bahkan, Richard Koo, Kepala Ekonom NRI, mengatakan bahwa sejak pertengahan tahun 1990-an, jumlah penduduk di wilayah pedesaan Jepang telah menurun.
Article
Penurunan populasi menambah masalah. Sampai 2022, tingkat kesuburan Jepang telah menurun selama tujuh tahun berturut-turut, mencapai 1,26 kelahiran per wanita dari 1,30 kelahiran per wanita pada tahun 2021.
Selain itu, pemerintah Jepang mengalami kesulitan dalam menangani masalah rumah terbengkalai ini. Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk meminta pemilik akiya menjaga dan mengelola properti mereka dengan baik sebelum 2015. Selain itu, sangat sulit untuk menemukan pemilik rumah yang telah lama dibiarkan kosong.
Harga Akiya sekarang cukup murah, mulai dari US$ 15 atau sekitar Rp 237.000 (kurs 15.800) hingga US$ 500 atau sekitar Rp 7,9 juta. Tidak mengherankan bahwa orang asing semakin tertarik untuk membeli akiya, meskipun seringkali diperlukan renovasi terlebih dahulu.
Akiya Justru Diminati WNA
Nampaknya warga Jepang tidak ingin membeli rumah akiya, namun orang asing sangat meminatinya. Sebagai contoh, Jaya Thursfield dan Chihiro, pasangan suami istri asal Inggris, membeli akiya di Ibaraki, Jepang, dengan harga US$ 30.000 atau sekitar Rp 475 juta (kurs Rp 15.800). Mereka percaya bahwa renovasi lebih murah daripada membeli rumah di London, meskipun mereka harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar US$ 150.000 atau Rp 2,3 miliar.
Take Kurosawa dan Joey Stockerman mengalami kisah serupa ketika mereka membeli akiya seharga US$ 42.000, atau sekitar Rp 665,1 juta, pada Juni 2023. Mereka tidak mampu membeli rumah di Amerika Utara, jadi mereka memutuskan untuk membeli akiya ini. Akiya dimaksudkan untuk menjadi rumah liburan pasangan ini.
Recently Listed Properties
Warga Jepang tidak banyak berubah tentang akiya, meskipun ada banyak orang asing yang tertarik untuk membeli. Seorang mahasiswa S3 dari Sekolah Antropologi dan Museum Etnografi Universitas Oxford, Natasha Durie, sedang melakukan penelitian di Gifu, Jepang. Dia mengatakan bahwa minat warga Jepang terhadap akiya masih rendah.
Menurut Richard Koo, kepala ekonom di Nomura Research Institute, orang Jepang lebih suka membangun rumah baru daripada membeli rumah bekas. Jepang tidak memiliki budaya renovasi yang kuat. Keamanan struktur juga sangat penting karena sebagian besar akiya dibangun sebelum Undang-undang Standar Bangunan tahun 1981 diubah untuk membutuhkan ketahanan gempa yang lebih baik.
Chris McMorran, profesor di departemen studi Jepang di National University of Singapore, mengatakan bahwa sebagian besar anak muda Jepang tidak ingin tinggal di pedesaan karena dua alasan, peluang yang terbatas dan mereka menganggap akiya adalah hambatan besar.
Harga Properti di Tokyo Justru Meroket
Lain halnya dengan kota besar seperti Tokyo. Harga rata-rata apartemen baru di Tokyo pada tahun 2023 meningkat sebesar 39,4% dari tahun sebelumnya, mencapai JPY114,8 juta atau sekitar Rp12 miliar. Menurut Real Estate Economic Institute, peningkatan harga ini disebabkan oleh peningkatan biaya tenaga kerja dan bahan bangunan serta masuknya investor asing, terutama karena yen telah turun ke titik terendahnya dalam beberapa dekade terakhir.
Menurut laporan Reuters pada Kamis (25/1/2024), setelah deflasi dan stagnasi ekonomi selama bertahun-tahun, industri properti dan pasar saham Jepang saat ini mengalami kebangkitan.Sebagian besar investor asing tertarik untuk berinvestasi dalam properti Jepang sebagai alternatif untuk memindahkan dana mereka dari China, terutama karena faktor yen yang melemah. Hal ini disebabkan oleh krisis sektor real estate dan perlambatan ekonomi China.
Our Agents
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Referensi:
- https://www.detik.com/properti/berita/d-7161653/di-jepang-11-juta-rumah-terbengkalai-hingga-dijual-murah-ini-alasannya
- https://www.idxchannel.com/news/jadi-incaran-investor-asing-harga-properti-di-tokyo-meroket
- https://www.detik.com/properti/berita/d-7161923/alasan-warga-jepang-ogah-beli-rumah-akiya-yang-banyak-diminati-wna
35032Like