Home    Friedrich Silaban, Arsitek Legendaris Indonesia

Friedrich Silaban, Arsitek Legendaris Indonesia

Siapa yang tak tahu Stadion Gelora Bung Karno, Tugu Monas, Masjid Istiqlal? Dapat dipastikan, banyak orang Indonesia mengetahui bangunan-bangunan tersebut. Setidaknya pernah melihat di layar kaca atau mendengar di radio. Tapi tahukah siapa arsitek di belakang bangunan megah di kota Jakarta tersebut?

Ia adalah Friedrich Silaban, seorang arsitek legendaris Indonesia yang juga disebut oleh Kompas.com sebagai arsitek kesayangan Bung Karno.

Our Agents

Bulan ini, Februari, adalah bulan dimana Masjid Istiqlal genap berusia 44 tahun. Tepatnya 22 Februari 1978, Presiden Indonesia kala itu, Bapak Soeharto, meresmikan Masjid Istiqlal. Adalah Friedrich Silaban yang mendapat kepercayaan dari Bapak Soekarno untuk merancang masjid tersebut. Padahal ia adalah seorang Kristen Protestan, namun dengan tulus ikhlas merancang masjid kebanggaan Indonesia.

Atas rancangannya tersebut, ia menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Masjid Istiqlal.

Friedrich dekat dengan Presiden Soekarno dan pernah dikunjungi Bung Karno di rumahnya di Bogor. Namun, untuk menjadi arsitek Masjid Istiqlal, justru ia dapatkan setelah memenangkan sayembara, bukan karena kedekatannya dengan Soekarno. Karya Friedrich berjudul “Ketuhanan” memenangkan hati para juri, termasuk Soekarno. Ia menggunakan nama samaran ketika mengikuti sayembara tersebut.

Recently Listed Properties

Friedrich Silaban lahir 16 Desember 1912 dan wafat 14 Mei 1984. Ia adalah seorang arsitek terkenal Indonesia generasi awal yang menyelesaikan pendidikan di Belanda. Ia bekerja pada posisi penting seperti pegawai Kotapraja Batavia, Opster Zeni AD Belanda, dan Kepala DPU Kotapraja Bogor. Berkat prestasi karyanya, beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi daerah setempat di dunia arsitektur dan rancang bangun.

Dalam pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Friedrich Silaban memegang peran penting. Dalam pertemuan besar yang pertama kali digelar pada tanggal 16 dan 17 September 1959 di Bandung, para arsitek dua generasi hadir, termasuk tiga orang arsitek senior dan 18 orang arsitek muda yang lulus dari Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung tahun 1958 dan 1959. Dalam pertemuan ini ditemukan tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar, dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni, sebagai yang tertulis dalam dokumen pendiriannya, “Menuju dunia Arsitektur Indonesia yang sehat”.

Selain Monas, Stadion Gelora Bung Karno dan Masjid Istiqlal, berikut ini adalah karya Friedrich Silaban antara lain : Gedung Universitas HKBP Nommensen – Medan (1982), Rumah A Lie Hong – Bogor (1968), Monumen Pembebasan Irian Barat – Jakarta (1963), Markas TNI Angkatan Udara – Jakarta (1962), Gedung Pola – Jakarta (1962), Gedung BNI 1946 – Medan (1962), Menara Bung Karno – Jakarta 1960-1965 (tidak terbangun), Gedung BNI 1946 – Jakarta (1960), Gedung BLLD, Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih – Jakarta (1960), Kantor Pusat Bank Indonesia, Jalan Thamrin – Jakarta (1958), Gedung Bentol – Jawa Barat (1954), Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata – Jakarta (1953), Kampus Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)/Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) – Bogor (1953) , Kantor Dinas Perikanan – Bogor (1951) dan Tugu Khatulistiwa – Pontianak (1938).

Referensi :

  1. https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/22/213000821/friedrich-silaban-anak-kesayangan-bung-karno-perancang-masjid-istiqlal?page=all#page2
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Silaban
  3. https://nasional.kompas.com/read/2022/02/22/09173111/kisah-friedrich-silaban-pergolakan-batin-arsitek-masjid-istiqlal-dan

Article

 

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

32887Like

Related Articles