Home    Mau Bisnis Sewa Apartemen, Simak Peluangnya di Tahun 2022

Mau Bisnis Sewa Apartemen, Simak Peluangnya di Tahun 2022

Memiliki properti produktif itu menarik. Bagaimana tidak, properti yang kita miliki bisa produktif atau bekerja untuk menghasilkan cash flow. Salah satu yang mudah untuk ditiru adalah memiliki apartemen dan menyewakannya. Apalagi di Jakarta, sudah semakin sedikit rumah tapak yang dipasarkan. Jikalau ada, harganya sudah cukup mahal. Sedangkan apartemen, harganya relatif lebih rendah dan tinggal di apartemen di Jakarta, sudah membudaya.

Tapi apakah memiliki apartemen dan menyewakannya itu menarik? Kita coba simak hasil laporan dari Cushman & Wakefield Indonesia mengenai Rental Apartement Q2 2022 yang dirilis pada tanggal 12 Agustus 2022 lalu.

Pasokan Apartemen Baru Untuk Disewakan

Pasokan apartemen sewa naik 2,3% per kuartal atau 6,8% per tahun. Tercatat pada laporannya, jumlah apartemen sewa menjadi 172.905 unit per akhir Juni 2022. Pasokan tambahan terutama berasal dari proyek kondominium sewa sebanyak 3.286 unit atau naik 2% per kuartal. Sementara itu, terjadi penambahan pasokan sebanyak 688 unit ke subsektor Apartemen Sewa Serba Guna & Apartemen Servis, yang merupakan peningkatan pasokan sebesar 7,7% per kuartal atau 6,5% per tahun menjadi 8.893 unit.

Okupansi Mengalami Peningkatan

Pembukaan perbatasan beberapa negara dan pelonggaran pembatasan pengunjung asing ke Indonesia mulai menunjukkan dampak positif terhadap rata-rata tingkat hunian pasar Apartemen Sewa. Tingkat hunian rata-rata meningkat sebesar 4,3% per kuartal atau 15% per tahun menjadi 49,9% pada akhir Q2-22.

Sub-sektor Service Apartment mengalami peningkatan tingkat hunian sebesar 4,2% per kuartal atau 8,9% per tahun, menjadi 62,3%, tertinggi di antara sub-sektor apartemen sewa, dengan permintaan tinggi datang dari tamu short stay karena liburan sekolah dan meningkatnya permintaan dari tamu yang menginap lama.

Purposed Built Rental Apartment sub-sector juga mengalami sedikit peningkatan okupansi sebesar 0,5% per kuartal menjadi 56%. Sementara itu, Condominium-for-lease sub-sector mengalami peningkatan okupansi per kuartal sebesar 0,8% atau 4,1% per tahun menjadi 49,3%. Secara umum, rata-rata tingkat hunian diproyeksikan tumbuh sejalan dengan kemudahan pembatasan perjalanan dan perkiraan kelanjutan perjalanan bisnis.

Harga Masih Stabil

Rata-rata tarif sewa Apartemen Sewa mengalami peningkatan yang tidak signifikan selama kuartal review, dari 0,1% per kuartal atau 1,3% per tahun menjadi Rp. 250.007 per m2 per bulan. Penawaran diskon harga sewa, tergantung pada negosiasi, akan terus mengisi kesenjangan hunian.

Tarif sewa subsektor Apartemen Serbaguna dan Apartemen Serba Guna stabil berada pada level Rp. 223.445 dan Rp. 373.831 masing-masing.

Sementara itu, rata-rata tarif sewa subsektor kondominium-untuk-sewa meningkat 4,5% per kuartal dan 5,1% per tahun menjadi Rp. 152.747 per meter persegi per bulan, meskipun tarif sewa yang lebih rendah dengan persyaratan pembayaran yang lebih fleksibel yang ditawarkan oleh pemilik unit individu untuk mempertahankan hunian.

Nah dengan riset tersebut di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa potensi bisnis sewa apartemen masih ada, terbukti dengan pasokan yang meningkat pun demikian dengan tingkat hunian yang terus meningkat seiring meredanya kasus Covid-19. Namun di sisi lain, harga sewa masih tergolong stagnan mengingat penurunan okupansi selama pandemi yang membuat harga menjadi bersaing.

Referensi : https://www.cushmanwakefield.com/en/indonesia/insights/jakarta-marketbeat

Article

 

Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<

Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id

Klik di sini

32419Like

Related Articles