Infrastruktur Salah Satu Cara Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Dimasa Pandemi
source : https://www.youtube.com/embed/to7o-LCi-ec
Infrastruktur sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bersama industri properti, infrastruktur juga memiliki multiplier effect pada perekonomian Indonesia. Sehingga dalam masa resesi, properti dan infrastruktur harus menjadi panglima.
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya tanggal 4 Oktober 2020.
“Pada masa Pandemi ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi dan ekspor impor. Sehingga, belanja infrastruktur merupakan salah satu cara untuk menunjang pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri PUPR
Baca Lengkap : [Live Webinar] 19 Rules in Property Investment
Our Agents
Sebanyak 52,08 trilyun Rupiah dari total anggaran telah terserap oleh Kementerian PUPR. Angka ini adalah 59.5 persen dari total anggaran tahun 2020, yakni yang sebesar 87,61 trilyun Rupiah.
Pembangunan dan pemeliharaana bendungan, irigasi, jalan, sanitasi dan sistem air minum menjadi kegiatan belanja infrastruktur oleh Kementerian PUPR. Tak hanya itu saja, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan, kebutuhan infrastruktur pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan tentu saja menyediakan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Progres fisiknya telah mencapai 60 persen.
Kementerian PUPR menjalankaan pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT). Dalam skema PKT ini, terdapat 16 program dan memiliki anggaran sebanyak 12,32 trilyun Rupiah. Untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian PUPR merevitalitasi drainase sejauh 5000 Km dengan anggaraan 1 trilyun Rupiah dan melakukan pembelian produk berupa material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 ton senilai 200 milyar Rupiah.
Baca Lengkap : Beli Properti Dengan KPR, Akan Bebas Biaya
Recently Listed Properties
Untuk pembangunan rumah, Kementerian PUPR menganggarkan lebih dari 130 milyar Rupiah. Anggaran tersebut untuk membangun Rumah Instan Sederhanaa Sehat sebanyak 4.700 unit dengan nilai 125,04 milyar Rupiah dan Rumah Unggul Sistem Panel Instan sebanyak 250 unit senilai Rp 5,28 milyar Rupiah.
Sehingga total anggaran untuk program PKT ini sebesar. 1,36 trilyun Rupiah. Belanja infrastruktur ini dilakukan untuk mendorong perekonomian di tengah pandemi Covid-19 sebagai mana yang dijelaskan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Temukan Hot Buyers Anda bersama kami di : >>https://t.co/UzgoSitdSx?amp=1<<
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini