Dampak Perang Dagang AS dan Tiongkok
Terhadap Industri Properti
Dunia sedang khawatir dengan adanya perang dagang antara AS dengan Tiongkok. Berawal dari pembebanan tarif impor dan pajak terhadap barang-barang dari Tiongkok, dibalas dengan perlakuan yang sama terhadap barang-barang dari AS. Belakangan pemblokiran Huawei dari Android dan lain-lain juga bikin perang dagang makin seru.
Apa kira-kira imbasnya perang dagang kepada industri properti?
Untuk ini, kita perlu merujuk beberapa hal, yang pertama adalah merujuk kepada IMF (International Monetary Fund) yang merevisi target pertumbuhan ekonomi global dari 3,5% menjadi 3,2%. Bahkan ini adalah pertumbuhan ekonomi terendah sejak 2009.
BACA JUGA : Trend Netizen Dalam Mencari Rumah Dijual
Hal kedua yang perlu kita perhatikan adalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ekonomi dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastadi yang kami kutip dari Tirto.ID, menyatakan bahwa Tiongkok sebagai negara yang menjadi hub industri banyak negara berkembang bakal menurun pertumbuhan ekonominya. Akibatnya pertumbuhan ekonomi negera-negara yang berdagang dengannya juga akan menurun.
Khususnya Indonesia, bakal terkoreksi 0,2 dalam jangka pendek. Dan bila perang dagang terus berlangsung, kontraksi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 0,8% hingga 1%.
Kalau melihat turunnya pertumbuhan ekonomi, pasti bakal berimbas negatif ke industri properti. Industri properti menurut pendapat kami, akan tergerus yang pertama kali karena industri properti ini sangat rentan dengan adanya perubahan ekonomi.
BACA JUGA : Pencarian Rumah Dijual Meningkat Setelah Lebaran
Terutama untuk pembelian rumah pertama, sedangkan pembelian unit rumah untuk disewakan kembali semestinya tetap bisa bertumbuh dengan baik, Mengapa? Karena calon pembeli rumah pertama berpindah haluan menjadi calon penyewa sehingga pasar sewa rumah baik kamar maupun rumah diyakini akan bertumbuh lebih baik.
Namun hal ini tidak akan terdampak signifikan apabila pemerintah dan swasta sama-sama bergerak melakukan langkah-langkah antisipatif. Misalnya saja dengan mencari pasar ekspor baru yang mungkin menurun dari AS dan Tiongkok. Menurunkan suku bunga kredit juga diharapkan mampu mendorong industri properti bertumbuh.
Bagi Anda yang ingin berinvestasi di properti, tidak ada waktu yang salah dalam hal ini. Investasi properti masih merupakan salah satu instrumen investasi terbaik. Percayakan kepada Regina Realty, agen properti terbaik. We Do Your Homework. Visit ReginaRealty.co.id
Ikuti perkembangan terbaru Info Terupdate seputar Properti hanya di reginarealty.co.id
Klik di sini
19831Like