Home    5 Ciri Investasi Properti yang Tidak Menguntungkan

5 Ciri Investasi Properti yang Tidak Menguntungkan

Properti merupakan salah satu aset yang menguntungkan, khususnya di kota-kota besar. Membeli sebuah properti berarti mendapatkan sesuatu yang riil. Keberadaan properti juga penting untuk menjaga kestabilan keuangan karena sektor properti nilainya semakin meningkat.

 

Maka dari itu, banyak sekali masyarakat perkotaan yang memilih properti untuk dijadikan investasi. Walaupun begitu, properti juga dapat menjadi bumerang bagi Kita jika tidak dilakukan dengan cermat dan bahkan bisa jadi tidak menguntungkan.

 

Seperti yang diketahui, properti merupakan sektor investasi yang bernilai besar dan tentunya selalu ada resiko yang harus dihadapi dibalik keuntungan yang didapatkan (high risk high return). Resiko tersebut disebabkan oleh banyak faktor, seperti pemilihan lokasi, akses, status tanah, dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini yang mungkin dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan Kita untuk bermain di sektor properti.

 

1. Properti di lokasi yang rawan bencana alam

Ini menjadi hal utama bagi sebagian orang dalam memilih properti, seperti rumah, tanah, maupun apartemen. Lokasi yang aman dan nyaman menentukan banyaknya peminat dan nilai dari properti tersebut.

 

Jika aset properti Kita berada di daerah yang rawan bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan lain sebagainya, otomatis nilai properti Kita akan turun dan menjadi kerugian bagi Kita karena sepi peminat.

 

Jadi, pilihlah lokasi yang strategis jika Kita ingin nilai jual aset properti Kita selalu mengalami kenaikan yang signifikan.

 

2. Akses terbatas dan lokasi sulit untuk ditempuh

Lokasi properti yang kurang strategis, seperti jauh dari pusat kota, akses terbatas, lingkungan kurang memadai, dan sebagainya dapat membuat Kita kesulitan untuk memasarkannya. Jika ingin membeli properti di lokasi yang tergolong kurang strategis, lebih baik Kita mempelajari terlebih dahulu lokasi tersebut dan pertimbangkan proyeksinya beberapa tahun ke depan.

 

3. Status tanah dan bangunan tidak jelas

Seperti yang sudah disebutkan tadi, berinvestasi di bidang properti merupakan suatu investasi yang besar. Untuk itu, hindari berinvestasi pada properti yang sifatnya berstatus sengketa karena akan berakibat fatal bagi Kita.

 

Selain uang yang dikeluarkan untuk hal tersebut semakin banyak, waktu Kita juga akan terbuang untuk mengurus segala macam kelengkapannya ke notaris dan pengadilan. Status tanah dan bangunan yang tidak jelas juga membuat sengketa sehingga menimbulkan kerugian besar bagi Kita.

 

Ada baiknya Kita memastikan terlebih dahulu status tanah dan bangunan yang akan Kita beli, apakah sudah sesuai dengan aturan pemerintah atau belum. Pastikan juga tanah dan bangunan tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku agar Kita tidak mengalami kerugian.

 

4. Ada di daerah property bubble

Istilah ini juga dikenal dengan gelembung properti, yaitu melonjaknya harga perumahan akibat meningkatnya permintaan dan spekulasi. Kenaikan ini diibaratkan seperti gelembung udara yang semakin membesar,.

 

Pada titik tertentu, permintaan dari properti akan stagnan karena semakin banyaknya properti yang tersedia di suatu tempat. Seiring dengan hal tersebut, tentunya harga properti juga akan turun, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2006 dan berimbas kepada perekonomian global.

 

Memiliki aset properti di daerah yang terkena dampak gelembung tersebut akan mengakibatkan kerugian karena nilai jual atau sewanya akan menurun, bahkan bisa ‘terjun bebas’.  Untuk itu, jangan lupa untuk mencari tahu informasi tentang property bubble agar tidak merugikan Kita.

 

5. Pengembang yang kurang kompeten

Ini juga merupakan salah satu hal terpenting dalam dunia properti. Pengembang yang kurang kompeten dapat membuat properti Kita terbengkalai, seperti telatnya waktu pengerjaan, spesifikasi tidak sesuai dengan keinginan, dan kesalahan lainnya yang merugikan Kita.

 

Sebuah bangunan yang baik juga tergantung oleh tim konstruksi yang handal dan kompeten. Untuk itu, jangan sampai salah untuk memilih pengembang.

 

Pengembang yang kompeten harus memiliki sumber daya yang berkualitas tinggi dan juga berpengalaman pada proyek-proyek properti sehingga memiliki perhitungan yang matang terhadap hasilnya nanti.

 

Untuk mengetahui pengembang properti yang kompeten, Kita dapat melihat dari track record mereka sebelumnya. Astra Group misalnya, yang memiliki perusahaan properti terkemuka, yaitu PT Astra Land Indonesia (ALI) yang merupakan kendaraan Astra Property Group untuk residential.

 

Saat ini, portfolio bisnis yang dimiliki adalah proyek township yang dikerjakan bersama PT Astra Modernland Indonesia. Di masa depan ALI juga akan memiliki proyek lain seperti pengembangan perumahan, apartemen, fasilitas publik dan area terbuka untuk pubik.

 

Itulah hal-hal yang harus diperhatikan jika enggan mengalami kerugian pada aset properti Kita.  Jadi, pastikan dulu persiapan Kita sudah cukup matang agar investasi properti Kita berjalan dengan baik, aman, dan pastinya tidak merugikan Kita.

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Average rating:  
 0 reviews
11509Like

Related Articles