Hal-Hal Yang Perlu Kamu Pahami Dalam Berinvestasi Di Properti
Harga properti secara umum cenderung selalu meningkat. Hal ini wajar karena jumlah properti akan dibatasi oleh jumlah lahan. Lahan praktis tidak bertambah karena bumi hanya diciptakan satu kali. Ditambah lagi dengan pembatasan lahan yang dilakukan oleh regulator pemerintahan untuk kepentingan dan keseimbangan tatanan suatu negara, misalkan saja lahan untuk area resapan, penghijauan, perkuburan dll.
Di sisi yang lain, manusia makin hari makin bertambah banyak. Setiap tahun lahir sekitar 4 juta bayi yang kelak mereka membutuhkan tempat tinggal dan berkeinginan berinvestasi di properti. Logika ekonomi tentang demand dan supply, bila supply menipis, demand meningkat maka harga akan naik.
Tak ayal lagi, properti menjadi primadona dalam berinvestasi dan meskipun hanya membeli properti sebagai tempat tinggal, sejatinya yang dilakukan adalah berinvestasi. Namun investasi properti bukan tak memiliki resiko. Salah berinvestasi dapat berakibat investasi kita tertahan dan tidak berkembang. Tidak awas terhadap regulasi-regulasi dalam properti juga bisa membuat investasi kita buntung.
Terdapat satu titik dimana harga properti sudah mencapai puncak sehingga orang sudah tak mampu lagi atau jengah untuk membeli properti sehingga membuat harga jatuh. Kondisi tersebut dalam dunia properti disebut sebagai property bubble.
Maka menjadi sungguh penting untuk mengetahui strategi berinvestasi di properti. Nah berikut ini adalah 7 hal yang perlu kamu pahami dalam berinvestasi di properti. :
Tujuan Memiliki Properti
Memiliki properti terbagi menjadi 2 tujuan utama, yang pertama adalah memiliki properti sebagai tempat tinggal dan yang kedua adalah memiliki properti sebagai sarana investasi. Sederhananya, bila untuk tempat tinggal, maka perlu menyesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga dan pekerjaan. Sedangkan bila untuk berinvestasi, maka perlu memperhatikan tingkat keamanan investasi, imbal balik dan sebagainya.
Cek Kantong
Membeli properti adalah salah satu keputusan yang besar dalam kehidupan kita. Membeli properti juga merupakan salah satu pengeluaran terbesar dalam hidup kita. Pilihannya adalah menabung sampai tersedia dana untuk membeli atau membeli sekarang dengan cara mengangsur. Maka perlu mengecek kemampuan diri dalam membeli properti. Kamu sendiri yang mampu menimbang dan mengukurnya.
Pakai Rumus Dolf De Ross
Setelah mengetahui isi kantong alias kemampuan membeli, maka pakailah rumus Dolf De Ross dalam memilih properti, yakni rumus 100-30-10-1. Inti dari rumus tersebut adalah mencari sebanyak-banyaknya properti yang dijual, memilih yang sesuai dengan kantong, menghubungi yang sesuai dengan kebutuhan dan mendealkan 1 unit properti.
Bandingkan Harga
Agar tak membeli kemahalan, maka kamu perlu pembanding. Di era internet ini sangat mudah membandingkan harga, Kamu tinggal membuka marketplace properti di browser kamu dan mulailah mencari dan membandingkan harga antar properti yang sejenis kualifikasinya yang sesuai kebutuhan kamu.
Lihatlah Properti Di Masa Mendatang
Melihat properti bukan sekedar melihat fisik properti saat ini. Kamu harus mampu membayangkan properti tersebut akan menjadi apa, kawasan tersebut akan tumbuh apa saja, berkembang apa saja, dibangun fasilitas apa saja. Sehingga ada bisa melihat properti dan lokasi properti tersebut di masa mendatang yang artinya Kamu bisa memperkirakan nilai properti Kamu atau imbal balik dari investasi Kamu nanti akan seperti apa.
Perhatikan Regulasi Pemerintah
Jangan sampai kamu membeli properti untuk menjadi tempat tinggal, tetapi ternyata tidak mendapatkan ijin dari pemerintah untuk dibangun karena kamu telah memilih lahan hijau. Atau kamu tidak bisa mendapatkan imbal balik investasi kamu dengan bagus karena ternyata properti yang Kamu miliki nantinya akan dijadikan fasilitas umum dan nilai penggantiannya tidak sebesar investasi kamu. Maka perhatikan regulasi pemerintah terhadap satu wilayah. Kamu dapat mengaksesnya di dinas perijinan setempat.
Kenali Dengan Baik Penjualnya
Setelah kamu memilah dan memilih properti yang kamu incar, saatnya kamu temui si pemilik properti alias si penjual. Kenali terlebih dahulu karakter si penjual, siapa tahu kamu bisa dapat harga lebih murah atau bonus yang lebih. Bila kamu merasa tidak mampu berkomunikasi mengambil hati dengan baik, kamu bisa meminta bantuan agen properti kepercayaan kamu untuk melakukannya.
2084Like